Tren Industri Padel di 2025, Dari 30 Juta Pemain Baru hingga Ratusan Lapangan Ditutup dan Jadi Gudang
- Freepik
Menariknya, partisipasi perempuan mencapai sekitar 40% dari total pemain, menunjukkan bahwa padel cukup inklusif dan berhasil menembus batas gender dalam olahraga.
Eropa masih menjadi pusat perkembangan padel dengan hampir 48.000 lapangan pada 2024. Spanyol mencatat sekitar 17.000 lapangan, sementara Italia melesat dengan 10.000 lapangan dan lebih dari 3.700 klub.
Amerika Serikat juga mulai menunjukkan tren positif dengan lebih dari 350 lapangan baru dibangun hanya pada 2024. Bahkan Asia, termasuk Indonesia dan India, kini mulai merasakan pertumbuhan minat pada olahraga ini.
Pertumbuhan ini didorong oleh digitalisasi industri, seperti platform pemesanan lapangan dan manajemen klub yang membuat operasional lebih efisien. Klub yang mengadopsi teknologi tercatat memiliki performa 3–5 kali lebih baik dibandingkan klub tradisional.
Tingkat retensi pemain juga tinggi, dengan sekitar 92% pengguna kembali bermain setelah pengalaman pertama. Hal ini menunjukkan bahwa padel bukan sekadar tren sesaat, melainkan olahraga yang memiliki daya tarik jangka panjang.
Penurunan di Swedia, Dari Booming ke Koreksi Pasar
Di sisi lain, Swedia yang pernah disebut sebagai “surga padel” kini menghadapi kenyataan berbeda. Setelah ledakan pembangunan lapangan di masa pandemi, banyak klub kini terpaksa menutup usahanya karena tidak mampu bertahan.