Profesi Akuntan Makin Sepi Peminat, Kok Bisa?
- Freepik
Lifestyle – Di tengah kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), banyak profesi mengalami transformasi besar. Salah satunya adalah akuntan, sebuah profesi yang kerap dianggap "jadul" karena identik dengan pencatatan angka, laporan keuangan, dan pekerjaan administratif yang repetitif.
Meski sebagian tugas akuntansi kini bisa diotomasi dengan bantuan perangkat lunak berbasis AI, profesi akuntan tetap bertahan. Bahkan, di banyak negara, permintaan akan tenaga akuntan justru meningkat.
Namun, fakta menarik muncul. Meskipun profesi ini masih sangat dibutuhkan, peminatnya terus menurun dari tahun ke tahun. Tren penurunan jumlah mahasiswa jurusan akuntansi terjadi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, hingga Singapura.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa profesi akuntan semakin sepi peminat di era digital, padahal peluang kerjanya terbuka lebar?
Melansir dari berbagai sumber, berikut faktor-faktor yang menjelaskan mengapa profesi akuntan masih eksis di era AI tetapi makin jarang diminati generasi muda.
1. Penurunan Jumlah Lulusan Akuntansi
Di Amerika Serikat, jumlah lulusan sarjana akuntansi dilaporkan turun lebih dari 7% pada periode 2021–2022. Tren penurunan ini telah berlangsung selama enam tahun terakhir.