Nasib Profesi Akuntan di Era AI, Benarkah Bakal 'Punah' di 2030?

Ilustrasi kerja
Sumber :
  • Freepik

Profesional akuntansi kini dituntut untuk menguasai literasi teknologi, analisis data, serta memahami penggunaan software berbasis AI. Tidak hanya itu, keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kemampuan menjelaskan hasil analisis kepada pemangku kepentingan menjadi aspek penting yang membedakan akuntan dengan mesin.

Saldo di Rekening Bisa Raib Sekejap! Waspadai 7 Modus Penipuan yang Lagi Gencar Ini

6. Dampak pada Pekerjaan Entry-Level

Tugas dasar seperti pembukuan dan pencatatan transaksi sangat berpotensi digantikan AI. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja di level pemula. Namun, posisi akuntan berpengalaman dengan keahlian strategis justru semakin dicari.

10 Freelance Ramah Lingkungan dengan Bayaran Menggiurkan, Cocok Buat Gen Z

7. Transformasi Pendidikan Akuntansi

Banyak universitas di luar negeri telah memperbarui kurikulumnya dengan menambahkan materi terkait data analytics, machine learning, hingga etika penggunaan AI. Hal ini bertujuan menyiapkan lulusan akuntansi yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar kerja di era digital.

Tren Industri Padel di 2025, Dari 30 Juta Pemain Baru hingga Ratusan Lapangan Ditutup dan Jadi Gudang

8. Studi Kasus Implementasi AI

Di Korea Selatan, perusahaan mulai menggunakan AI untuk mengotomatiskan proses klaim biaya operasional, yang terbukti memangkas waktu hingga lebih dari 80 persen. Sementara itu, firma audit besar di Inggris seperti Deloitte telah memanfaatkan chatbot berbasis AI untuk membantu analisis data dan penyusunan dokumentasi audit.

Halaman Selanjutnya
img_title