10 Pekerjaan Unik Diprediksi Jadi Rebutan Perusahaan Besar di Masa Depan, Gajinya Minimal Rp1 Miliar
- Freepik
Lifestyle – Dunia kerja terus bergerak mengikuti arus teknologi, inovasi, dan dinamika sosial mengakibatkan beberapa profesi terancam punah. Di sisi lain, perubahan ini membuka peluang baru bagi karier yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
Pekerjaan yang dulunya terdengar mustahil justr menjadi profesi yang diproyeksikan menjadi tren besar di masa depan. Prediksi ini bukan sekadar fiksi ilmiah. Riset global menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI), robotika, bioteknologi, hingga energi terbarukan akan melahirkan pekerjaan unik yang belum pernah dengar sebelumnya.
Menariknya, sebagian profesi ini bahkan menawarkan gaji fantastis hingga miliaran rupiah. Apa saja profesi unik tersebut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya.
1. Konsultan Etika AI
Profesi ini bertugas memastikan kecerdasan buatan berjalan tanpa bias, adil, serta menghormati privasi manusia. Mereka juga merumuskan standar etika teknologi untuk perusahaan dan pemerintah. Karena perannya sangat vital, konsultan etika AI diperkirakan bisa meraih gaji US$90.000-150.000 per tahun atau sekitar Rp1,35-2,25 miliar.
2. Pilot Drone Komersial
Tidak lagi sekadar hobi, pilot drone akan dibutuhkan untuk logistik, pemetaan area, hingga inspeksi infrastruktur vital. Dengan keterampilan mengoperasikan drone secara profesional, pekerjaan ini bisa menghasilkan US$50.000-80.000 per tahun atau sekitar Rp750 juta – 1,2 miliar.
3. Ahli Keamanan Siber Kuantum
Hadirnya komputer kuantum membawa ancaman baru bagi keamanan digital. Ahli keamanan siber kuantum fokus pada pengembangan enkripsi generasi terbaru untuk melindungi data penting. Karena spesialisasi tinggi yang dibutuhkan, gajinya bisa mencapai US$100.000-180.000 per tahun atau Rp1,5- 2,7 miliar.
4. Desainer Realitas Virtual (VR)
Profesi ini merancang pengalaman imersif untuk hiburan, pendidikan, hingga pariwisata dengan memadukan seni, psikologi, dan teknologi. Seorang desainer VR diprediksi akan digaji US$70.000-120.000 per tahun atau Rp1,05 – 1,8 miliar.
5. Terapis Digital Detox
Meningkatnya kecanduan gadget melahirkan profesi terapis digital detox, yang membantu pasien melepaskan diri dari ketergantungan pada dunia maya melalui terapi psikologi dan mindfulness. Pendapatan mereka diperkirakan berkisarUS$40.000-75.000 per tahun atau Rp600 juta-1,1 miliar.
6. Insinyur Energi Terbarukan
Seiring krisis iklim, profesi ini fokus pada inovasi tenaga surya, angin, hingga hidrogen yang lebih efisien. Dengan keahlian teknis tingkat tinggi, seorang insinyur energi terbarukan bisa meraup US$ 80.000-140.000 per tahun atau Rp1,2-2,1 miliar.
7. Manajer Keberlanjutan Perusahaan
Profesi ini memimpin strategi ramah lingkungan perusahaan, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga carbon offset. Gajinya tidak main-main, yakni US$90.000 – 160.000 per tahun atau Rp1,35-2,4 miliar.
8. Ahli Kesehatan Genetik
Dengan menganalisis data DNA, ahli kesehatan genetik memberikan rekomendasi gaya hidup dan terapi medis yang lebih personal. Karena tingginya kebutuhan di bidang bioteknologi, gaji mereka bisa mencapai US$100.000-200.000 per tahun atau Rp1,5-3 miliar.
9. Kurator Data Pribadi
Di era digital, data pribadi menjadi aset berharga. Kurator data pribadi membantu individu mengelola, mengamankan, bahkan memonetisasi datanya. Profesi ini diperkirakan akan menghasilkan US$70.000-110.000 per tahun atau Rp1,05-1,65 miliar.
10. Perancang Kota Pintar
Urbanisasi modern menuntut tata kota berbasis teknologi dan ramah lingkungan. Perancang kota pintar atau Smart City Architect bertugas mengintegrasikan IoT, transportasi hijau, hingga infrastruktur digital. Profesi ini bisa menghasilkan US$90.000-170.000 per tahun atau Rp1,35-2,55 miliar.
Pekerjaan masa depan tidak hanya terdengar unik, tetapi juga menjanjikan penghasilan tinggi. Dari konsultan etika AI hingga perancang kota pintar, profesi ini membutuhkan keahlian khusus sekaligus visi global. Generasi muda yang mempersiapkan diri sejak sekarang akan memiliki peluang besar untuk tidak sekadar mengikuti arus perubahan, tetapi juga menjadi pemimpin di era baru dunia kerja.