Penghasilan Rata-Rata 'Ojol' di Luar Negeri, Ada yang Tembus Ratusan Juta Per Tahun!
- VIVA
Lifestyle – Pekerja ojek online (ojol) dan pengemudi layanan pengantaran makanan kini bukan hanya fenomena di Indonesia. Di banyak negara, profesi ini menjadi pilihan pekerjaan fleksibel bagi pekerja paruh waktu maupun penuh waktu.
Dengan berkembangnya platform ride-hailing dan delivery, penghasilan pengemudi sangat bervariasi tergantung negara, platform, jam kerja, dan lokasi operasi.
Selain menjadi sumber penghasilan, pekerjaan ojol di luar negeri juga menghadapi tantangan berbeda. Biaya hidup yang tinggi, kompetisi yang ketat, serta sistem algoritma perusahaan memengaruhi penghasilan aktual.
Meski begitu, melihat penghasilan rata-rata mereka memberi gambaran bagaimana profesi ini dihargai secara global. Berikut perkiraan penghasilan rata-rata ojol di beberapa negara, dikonversi ke rupiah sesuai kurs 2025.
1. Amerika Serikat
Pengemudi Uber dan Lyft di kota besar seperti San Francisco dan New York rata-rata menghasilkan $22–$23 per jam, atau sekitar Rp360.800–Rp377.200 per jam.
Pendapatan tahunan median mencapai $45.000–$47.000, setara Rp738.000.000–Rp770.800.000. Sementara pengemudi layanan pengantaran makanan seperti Instacart & DoorDash rata-rata mendapatkan $473 per bulan, sekitar Rp7.757.200.