Siapa Sangka, 13 Profesi Kuno Ini Justru Bakal Dicari Banyak Orang di 2030
- Freepik
Lifestyle – Di tengah gempuran teknologi dan otomatisasi, banyak orang beranggapan bahwa profesi tradisional atau jadul akan semakin ditinggalkan. Padahal, tren global justru menunjukkan sebaliknya.
Generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, kini semakin tertarik dengan hal-hal yang berbau autentik, berkelanjutan, dan memiliki nilai budaya. Hal ini membuat sejumlah profesi yang sempat meredup justru diprediksi akan kembali bersinar pada tahun 2030.
Perubahan gaya hidup masyarakat dunia yang mulai menolak produk massal, fast fashion, dan barang serba instan menjadi pendorong utama. Sebaliknya, produk buatan tangan dengan kualitas tinggi, cerita budaya, serta keunikan desain justru makin diminati.
Selain itu, isu lingkungan dan keberlanjutan juga membuat orang lebih menghargai profesi lama yang menggunakan material alami serta teknik ramah lingkungan. Berikut adalah 13 profesi jadul yang diperkirakan akan dilirik kembali pada 2030.
1. Tukang Kayu dan Pembuat Furniture Kustom
Profesi tukang kayu yang menghasilkan furnitur handmade semakin dicari karena konsumen menginginkan produk unik dan tahan lama. Tren menolak fast furniture membuat keahlian tukang kayu dipandang bernilai tinggi.
2. Tukang Batu dan Mason Tradisional
Restorasi bangunan bersejarah dan konstruksi yang mengutamakan detail arsitektur klasik membutuhkan tenaga ahli mason tradisional. Profesi ini penting untuk melestarikan warisan budaya.
3. Pandai Besi
Meski terkesan kuno, pandai besi semakin diminati untuk pembuatan pagar artistik, dekorasi logam, maupun karya seni custom. Nilai estetika dan keunikannya sulit digantikan mesin.
4. Pengrajin Keramik
Keramik handmade, baik untuk dekorasi rumah maupun peralatan makan, makin populer. Banyak orang memilih kerajinan keramik sebagai simbol gaya hidup autentik.
5. Penenun dan Pengrajin Tekstil Tradisional
Slow fashion semakin menggeser fast fashion. Produk tekstil dengan motif tradisional, pewarna alami, serta tenun tangan memberi nilai budaya sekaligus ramah lingkungan.
6. Tukang Reparasi Sepatu dan Leatherworker
Di era konsumerisme, masih ada kelompok yang menghargai kualitas. Profesi tukang reparasi sepatu kembali dicari, terutama untuk perawatan produk kulit premium yang tidak ingin cepat dibuang.
7. Pembuat Parfum dan Aromaterapi Tradisional
Tren clean beauty dan produk alami mendorong kembalinya profesi pembuat parfum artisan. Banyak konsumen mencari aroma unik yang tidak diproduksi massal.
8. Pembuat Anyaman dan Keranjang Rotan
Kerajinan berbahan rotan atau bambu kembali diminati untuk dekorasi rumah maupun kebutuhan sehari-hari. Produk alami ini dianggap lebih ramah lingkungan dan artistik.
9. Pelukis Tanda atau Sign Painter
Di tengah dominasi digital printing, mural dan signage buatan tangan kembali digemari. Brand lokal maupun kafe independen sering memesan karya sign painter untuk memperkuat identitas visual.
10. Pemahat Kayu
Keahlian memahat kayu untuk ukiran tradisional maupun dekorasi rumah tangga memiliki nilai seni tinggi. Profesi ini penting dalam restorasi budaya dan desain interior klasik.
11. Penjahit Bespoke
Tailor tradisional kembali populer karena banyak orang lebih memilih pakaian custom yang pas dan tahan lama dibanding membeli fast fashion. Profesi ini juga memberi nilai personalisasi tinggi.
12. Peternak Lebah
Kepedulian terhadap lingkungan membuat profesi peternak lebah tradisional kembali dilirik. Selain menghasilkan madu, keberadaan lebah penting untuk menjaga ekosistem.
13. Peracik Produk Herbal dan Kosmetik Alami
Produk perawatan kulit dan kesehatan berbasis herbal kini semakin diminati. Profesi ini diyakini akan terus berkembang seiring naiknya tren clean beauty dan natural wellness.
Kebangkitan profesi jadul di era modern membuktikan bahwa tidak semua pekerjaan bisa tergantikan oleh mesin. Ada nilai seni, keaslian, dan keberlanjutan yang membuat profesi lama kembali diminati.