4 Sorotan Utama Forum Global dalam Upaya Dorong Transisi Energi
- Freepik
Lifestyle – Mencapai target nol emisi karbon (net zero) bukan lagi sekadar wacana, melainkan agenda bersama yang sedang dikejar banyak negara di dunia. Transisi energi menjadi kunci utama, dan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) kini hadir sebagai solusi strategis untuk memangkas emisi di sektor yang sulit dikurangi, seperti industri baja, kimia, dan pembangkit listrik.
Keseriusan terhadap misi global ini kembali ditegaskan dalam 5th Asia CCUS Network Forum yang digelar di Jakarta pada 10–11 September 2025. Lebih dari 400 peserta dari pemerintah, industri, hingga akademisi hadir untuk memperkuat kerja sama regional.
Penyelenggaraan forum ini merupakan kerja sama antara Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) sebagai Sekretariat ACN, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, SKK Migas, serta Indonesia Centre of Excellence for CCS and CCUS.
Forum internasional ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kolaborasi regional dalam pengembangan CCUS sebagai bagian dari transisi menuju target net zero. Berikut beberapa sorotan dalam forum global ini.
Forum Global Bahas Emisi Karbon
- VIVA/Ayesha Puri
1. Pentingnya Kerja Sama Lintas Negara
Forum global ini menitikberatkan pada penguatan kerja sama antarnegara di bidang Carbon Capture and Storage (CCS) dan CCUS. Diskusi mencakup kerangka kebijakan dan bisnis, inovasi dalam transportasi CO₂, serta teknologi daur ulang karbon.
Presiden ERIA, Tetsuya Watanabe, menekankan perlunya kolaborasi regional yang lebih erat. Menurutnya, tidak ada negara yang bisa mewujudkan transisi karbon secara mandiri.
Watanambe menegakan pentingnya regulasi yang selaras, investasi infrastruktur, dan kepercayaan antar-pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, Asia CCUS Network hadir sebagai wadah untuk membangun kepercayaan dan mengubah visi menjadi aksi nyata.
2. Indonesia Tawarkan Potensi Besar CCS/CCUS
Sebagai tuan rumah, Laode Sulaeman, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi geologi yang besar dan regulasi yang mendukung untuk menjadi pusat CCS di kawasan. Pemerintah menargetkan inisiatif ini bukan hanya mengurangi emisi, tetapi juga membuka peluang investasi, mendorong inovasi, dan memperkuat pertumbuhan berkelanjutan.
3. Jepang Integrasikan CCUS dalam Green Transformation
Menteri METI Jepang, Yuji Muto, menjelaskan strategi negaranya dalam mendukung agenda Green Transformation (GX). Jepang menargetkan operasi CCS dimulai pada awal 2030-an dengan dukungan regulasi seperti CCS Business Act dan pengembangan proyek lepas pantai, termasuk di Tomakomai, Hokkaido. Melalui Asia CCUS Network, Jepang berkomitmen berbagi pengalaman, memperkuat iklim investasi, dan mempercepat penerapan CCUS di kawasan Asia.
4. Lanjutkan Dukungan Regional
Sejak berdiri pada 2021, ACN menjadi platform regional untuk memperkuat kerja sama dalam penerapan CCUS. Dukungan ACN meliputi penyusunan regulasi, pemetaan penyimpanan CO₂, pembiayaan, hingga pengembangan rantai nilai CO₂ di Asia. Forum ke-5 ini kembali menegaskan pentingnya peran ACN sebagai katalis percepatan transisi energi di kawasan.