Silent Living Digandrungi Anak Muda: Benarkah Gaya Hidup Anti-Flexing Bikin Cepat Kaya?

Ilustrasi tenang dan bahagia
Sumber :
  • Freepik

5. Pengaruh Konten Edukatif

Gaji Habis untuk Jajan Makanan Viral? Ini Cara Atur Keuangan Biar Kantong Aman

Banyak influencer keuangan dan psikologi yang mengampanyekan hidup sederhana. Mereka mengajak audiens untuk lebih mindful terhadap pengeluaran. Alih-alih menghabiskan uang untuk barang branded, orang mulai mengalokasikan dana untuk tabungan, investasi, atau pengembangan diri.

Dampak Silent Living terhadap Keuangan Pribadi

Fenomena Silent Living membawa pergeseran besar pada cara masyarakat mengatur pengeluaran. Sebelumnya, tekanan sosial dan budaya pamer mendorong perilaku konsumtif yang berbasis FOMO (Fear of Missing Out) di mana orang ingin terlihat up-to-date dengan tren terbaru. 

Panduan Lengkap Melunasi Utang Tanpa Harus Mengorbankan Gaya Hidup

Hal ini sering kali membuat orang mengalokasikan anggaran lebih untuk barang-barang bermerek, teknologi terbaru, atau gaya hidup yang terlihat glamor di media sosial. Tidak jarang mengandalkan cicilan atau paylater.

Silent living kemudian menghadirkan konsep JOMO (Joy of Missing Out) untuk mengajak masyarakat mulai menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Mereka tidak lagi merasa perlu membeli ponsel edisi terbaru setiap tahun atau menumpuk koleksi barang mewah demi status sosial. 

6 Strategi Sukses Bisnis Bazaar yang Gabungkan Nostalgia dan Misi Sosial

Fokus utama bergeser pada nilai guna dibandingkan nilai pamer. Barang fungsional dengan kualitas baik menjadi pilihan, sementara brand besar tidak lagi menjadi prioritas.

Halaman Selanjutnya
img_title