7 Profesi yang Terancam 'Punah' Gara-gara Kemunculan AI, Ada Pekerjaan Anda?

Ilustrasi kerja di era AI
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kemampuannya dalam mengolah data, memahami bahasa, hingga meniru kreativitas manusia membuat AI menjadi salah satu inovasi terbesar di era digital. 

Apa Itu Digital Nomad? Tren Pekerjaan Fleksibel yang Bikin Banyak Orang Tertarik

 

Namun, di balik manfaatnya yang luar biasa, AI juga membawa dampak signifikan pada dunia kerja. Banyak profesi yang sebelumnya dianggap aman kini terancam tergantikan oleh mesin dan algoritma pintar.

15 Skill Transferable yang Wajib Dimiliki untuk Survive di Pasar Kerja 2025

 

Fenomena ini bukan sekadar prediksi tanpa dasar. Sejumlah riset internasional, termasuk studi dari Microsoft dan analisis Forbes, menunjukkan bahwa beberapa jenis pekerjaan memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap otomatisasi. 

7 Cara Bangun Bisnis Sampingan dengan AI tanpa Ribet, Bisa Jadi Sumber Cuan Tambahan di Era Sulit

 

Profesi dengan tugas repetitif, administratif, atau berbasis data menjadi target utama karena AI dapat melakukannya dengan lebih cepat, akurat, dan efisien. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya risiko pengangguran, terutama bagi pekerja yang tidak segera beradaptasi dengan keterampilan baru.

 

Berikut adalah tujuh profesi yang menurut berbagai sumber luar negeri paling rentan hilang akibat perkembangan AI, dengan profesi nomor lima yang mungkin akan membuat Anda terkejut.

 

1. Data Entry Clerk

 

Petugas entri data selama ini berperan penting dalam memasukkan dan memvalidasi data di berbagai perusahaan. Namun, teknologi AI kini mampu mengotomatisasi proses tersebut, bahkan dengan akurasi yang lebih tinggi dibanding manusia. 

 

Perangkat lunak berbasis AI dapat memproses ribuan data dalam hitungan detik, meminimalkan kesalahan, dan mengurangi biaya operasional perusahaan.

 

2. Translator / Interpreter

 

Profesi penerjemah atau juru bahasa juga menghadapi ancaman besar. Platform terjemahan AI seperti Google Translate atau DeepL kini mampu menghasilkan terjemahan yang semakin presisi, lengkap dengan penyesuaian konteks bahasa. 

 

Bahkan, teknologi ini bisa bekerja secara real-time, sehingga peran manusia dalam penerjemahan dasar semakin berkurang.

 

3. Customer Service Representative

 

Layanan pelanggan merupakan bidang yang banyak beralih ke teknologi chatbot. AI modern mampu memahami pertanyaan, memberikan jawaban yang relevan, bahkan menyelesaikan masalah pelanggan tanpa campur tangan manusia. Hal ini membuat profesi customer service yang menangani pertanyaan umum menjadi semakin jarang dibutuhkan.

 

4. Writer / Copywriter

 

AI generatif seperti ChatGPT dan Gemini dapat menulis artikel, naskah iklan, maupun konten media sosial dalam hitungan detik. Meskipun kualitasnya masih memerlukan penyuntingan manusia, kemampuan AI ini sudah cukup untuk menggantikan pekerjaan penulisan yang sifatnya standar dan berulang.

 

5. Tax Preparer / Accountant Dasar

 

Profesi ini mungkin terdengar aman karena memerlukan keahlian dan sertifikasi khusus. Namun, kenyataannya, banyak tugas akuntansi dasar kini bisa dilakukan oleh software akuntansi berbasis AI. 

 

Mulai dari pelaporan keuangan rutin, penghitungan pajak, hingga deteksi kesalahan dapat dilakukan secara otomatis. Inilah alasan mengapa profesi ini termasuk yang paling mengejutkan dalam daftar.

 

6. Proofreader / Asisten Administratif

 

AI penyunting teks mampu memeriksa tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat dengan kecepatan tinggi. Beberapa platform bahkan dapat menyesuaikan gaya penulisan sesuai target audiens. Hal ini membuat pekerjaan proofreader untuk tugas standar menjadi semakin jarang dibutuhkan.

 

7. Telemarketer / Resepsionis / Travel Agent

 

Teknologi otomatisasi panggilan, sistem check-in mandiri, hingga layanan pemesanan perjalanan berbasis AI telah mengurangi kebutuhan tenaga manusia di bidang ini. Banyak perusahaan lebih memilih menggunakan AI karena bisa bekerja tanpa henti dan menekan biaya operasional.

 

Mengapa Anda Harus Bersiap

 

Meskipun AI membawa ancaman bagi sejumlah profesi, hal ini bukan berarti akhir dari karier Anda. Justru, perkembangan ini dapat menjadi peluang jika Anda mau beradaptasi. 

 

Mengasah keterampilan yang sulit digantikan oleh AI seperti kreativitas tingkat tinggi, empati, manajemen strategis, dan keahlian teknis khusus akan membuat posisi Anda tetap relevan di pasar kerja.

 

Beberapa profesi baru juga muncul akibat perkembangan AI, seperti AI trainer, spesialis keamanan siber, dan analis etika teknologi. Dengan mempelajari tren dan berinvestasi pada keterampilan masa depan, Anda tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa berkembang di era disrupsi teknologi ini.

 

Kesimpulannya, AI memang memiliki potensi untuk mengubah lanskap dunia kerja secara drastis. Tujuh profesi di atas adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat mengambil alih tugas-tugas manusia. 

 

Namun, dengan strategi yang tepat, Anda tetap dapat mempertahankan daya saing dan menciptakan peluang baru di tengah perubahan besar ini.