Belajar Frugal Living Ala Gen Z, Gaya Hidup Hemat Kekinian yang Wajib Dicoba!

Ilustrasi mengelola keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah inflasi yang terus meningkat dan harga kebutuhan pokok yang merangkak naik, generasi muda semakin menyadari pentingnya mengelola keuangan dengan bijak. Menariknya, Gen Z tidak sekadar berhemat demi menabung, tetapi mereka memadukan prinsip frugal living dengan gaya hidup yang tetap keren dan relevan dengan tren. 

Strategi Memanfaatkan AI untuk Bisnis Kecil agar Cepat Untung

 

Menurut laporan dari Business Insider dan CNBC, banyak anak muda yang mengadopsi cara hemat dengan kreatif, tanpa membuat mereka merasa hidup serba kekurangan.

7 Ide Usaha Online dengan AI yang Bisa Jalan Otomatis, Cuan Mengalir Tanpa Henti

 

Frugal living sendiri bukan berarti pelit atau menolak kesenangan. Justru, konsep ini mengajarkan seseorang untuk membelanjakan uang pada hal-hal yang benar-benar penting, menghindari pengeluaran sia-sia, dan mencari alternatif cerdas agar tetap mendapatkan nilai maksimal dari setiap rupiah yang dikeluarkan. 

20 Ide Usaha Makanan Viral untuk Anak Kos, Modal Minim tapi Cuan Maksimal

 

Bagi Gen Z, strategi ini bukan sekadar untuk bertahan, tapi juga untuk mencapai tujuan keuangan lebih cepat—mulai dari dana darurat, modal usaha, hingga rencana liburan impian.

 

Berikut adalah beberapa ciri khas frugal living ala Gen Z yang diadaptasi dari tren dan studi internasional:

 

1. Berburu Diskon dan Cashback Secara Strategis

 

Gen Z memanfaatkan teknologi untuk mencari promo terbaik. Mereka rajin memantau aplikasi e-commerce, situs perbandingan harga, hingga memanfaatkan cashback dari kartu debit atau e-wallet. Semua dilakukan untuk memaksimalkan setiap pembelian.

 

2. Belanja Barang Bekas Berkualitas (Thrifting)

 

Alih-alih membeli barang baru, Gen Z sering memilih thrifting untuk mendapatkan pakaian bermerek atau furnitur berkualitas dengan harga jauh lebih murah. Selain hemat, cara ini juga ramah lingkungan.

 

3. DIY (Do It Yourself) untuk Kebutuhan Pribadi

 

Dari dekorasi rumah, skincare alami, hingga makanan, Gen Z gemar membuat sendiri produk yang mereka butuhkan. Tren ini bukan hanya menghemat uang, tetapi juga memberi sentuhan personal yang unik.

 

4. Prioritaskan Pengeluaran untuk Pengalaman, Bukan Barang

 

Studi menunjukkan bahwa Gen Z lebih suka mengalokasikan uang untuk pengalaman seperti konser, traveling hemat, atau kursus online, dibanding membeli barang mahal yang cepat kehilangan nilai.

 

5. Gunakan Transportasi Hemat dan Ramah Lingkungan

 

Banyak anak muda memilih berjalan kaki, naik sepeda, atau memanfaatkan transportasi umum ketimbang memiliki kendaraan pribadi yang memakan biaya bensin, parkir, dan perawatan.

 

6. Menggunakan Aplikasi Keuangan untuk Melacak Pengeluaran

 

Gen Z mengandalkan aplikasi budget tracker untuk memantau arus keluar-masuk uang. Mereka terbiasa membuat batas pengeluaran harian atau mingguan untuk menghindari pemborosan.

 

7. Makan di Rumah Lebih Sering

 

Memasak sendiri menjadi strategi andalan Gen Z dalam frugal living. Mereka sering mencari resep hemat di media sosial dan memanfaatkan bahan lokal yang terjangkau namun bergizi.

 

8. Mengikuti Tantangan Hemat di Media Sosial

 

Banyak Gen Z mengikuti saving challenge seperti "No Spend Month" atau "52-Week Money Challenge" yang populer di TikTok dan Instagram untuk membuat hemat jadi menyenangkan.

 

9. Mencari Penghasilan Tambahan dari Hobi

 

Alih-alih mengandalkan gaji utama, Gen Z memonetisasi hobi seperti fotografi, desain grafis, atau membuat konten untuk menambah penghasilan dan memperkuat stabilitas keuangan.

 

10. Fokus pada Keberlanjutan dan Minimalisme

 

Frugal living ala Gen Z selaras dengan konsep minimalisme: hanya memiliki barang yang benar-benar dibutuhkan dan berkualitas baik agar tahan lama, sehingga mengurangi frekuensi belanja.

 

Frugal living bagi Gen Z bukan sekadar tren hemat sementara, melainkan strategi jangka panjang untuk menciptakan keamanan finansial sekaligus hidup lebih bermakna. 

 

Dengan memanfaatkan teknologi, kreativitas, dan kesadaran lingkungan, generasi ini membuktikan bahwa berhemat tidak berarti membatasi kebahagiaan—justru memberi kebebasan finansial lebih cepat.