10 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Rawan Digantikan AI, Waspadai Risiko Menganggur setelah Wisuda

Ilustrasi wisuda
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di era kemajuan teknologi seperti sekarang, memilih jurusan kuliah bukan lagi sekadar mengikuti minat atau tren. Dunia kerja telah berubah dengan cepat, terutama sejak hadirnya kecerdasan buatan (AI) yang kini mampu menggantikan banyak pekerjaan manusia. 

7 Jurusan Kuliah yang Bikin Lulusannya Cepat Kaya di Era AI, Gajinya Bikin Ngiler!

 

Hal ini tentu menjadi perhatian penting, terutama bagi calon mahasiswa dan orang tua yang ingin investasi pendidikan tidak sia-sia.

Hadirkan Layanan Kelas Dunia, Kemenpar Dorong Inovasi SDM Perhotelan Berbasis AI

 

AI telah menembus berbagai sektor industri, dari penulisan, pemrograman, hingga layanan pelanggan. Beberapa profesi bahkan mulai tergantikan oleh sistem otomatis. Jika jurusan kuliah yang Anda ambil memiliki cakupan pekerjaan yang bersifat rutin, administratif, atau bisa diajarkan pada mesin, maka kemungkinan terdisrupsi oleh AI cukup besar. 

5 Kesalahan Fatal Saat Investasi Kripto yang Harus Dihindari Pemula

 

Selain itu, beberapa jurusan yang sebelumnya populer kini mencatat tingkat pengangguran tinggi. Berikut ini 10 jurusan kuliah yang paling terancam oleh perkembangan AI dan rawan menciptakan lulusan menganggur.

 

1. Ilmu Komputer dan Pemrograman

 

Meski terkesan kontradiktif, nyatanya jurusan ini berada di posisi rawan. Banyak perusahaan kini menggunakan AI untuk menulis kode dasar, melakukan debugging otomatis, bahkan membangun prototipe aplikasi secara instan. Posisi entry-level seperti junior developer semakin tergerus.

 

2. Jurnalistik dan Media

 

AI seperti ChatGPT mampu menulis artikel, laporan berita, hingga konten blog dalam waktu singkat. Ini membuat banyak perusahaan media beralih ke otomatisasi konten, sehingga permintaan terhadap jurnalis pemula, penulis konten, atau copywriter menurun drastis.

 

3. Akuntansi

 

Software berbasis AI kini dapat melakukan pembukuan, laporan keuangan, dan audit dengan presisi tinggi. Fungsi-fungsi dasar akuntansi yang dahulu membutuhkan tenaga manusia kini telah tergantikan oleh teknologi otomatisasi keuangan.

 

4. Hukum dan Paralegal

 

AI dapat menganalisis dokumen hukum, mencari preseden hukum, dan bahkan memberikan rekomendasi strategis. Jurusan hukum yang tidak dibarengi dengan kemampuan analitis tinggi dan spesialisasi bisa membuat lulusannya sulit bersaing di pasar kerja.

 

5. Administrasi Perkantoran

 

Pekerjaan administratif seperti sekretaris, asisten administrasi, atau petugas entri data sangat mudah diotomatisasi. Banyak perusahaan menggunakan sistem AI untuk penjadwalan, pengarsipan, hingga manajemen dokumen.

 

6. Public Relations dan Komunikasi Strategis

 

AI dapat menganalisis sentimen publik, menulis rilis pers, dan menyusun strategi komunikasi berbasis data. Ini mengurangi kebutuhan terhadap tenaga manusia di posisi PR pemula yang hanya menjalankan tugas-tugas dasar.

 

7. Pemasaran dan Riset Pasar

 

AI mampu membaca perilaku konsumen, menganalisis tren pasar, dan menyusun strategi pemasaran digital yang kompleks. Lulusan pemasaran yang tidak memiliki keahlian digital atau analisis data bisa tertinggal.

 

8. Travel and Tourism Management

 

Dengan hadirnya platform AI dalam layanan pemesanan dan itinerary otomatis, agen perjalanan manusia semakin tersingkir. Jurusan kuliah terkait ini termasuk yang paling terdampak digitalisasi industri pariwisata.

 

9. Data Entry dan Manajemen Informasi

 

Salah satu pekerjaan yang paling cepat terotomatisasi oleh AI adalah entri data. Banyak perusahaan kini beralih ke sistem integrasi data otomatis yang tidak membutuhkan tenaga manusia dalam jumlah besar.

 

10. Desain Grafis Konvensional

 

AI kini mampu menghasilkan desain visual hanya dengan perintah teks. Lulusan desain grafis yang hanya mengandalkan keahlian teknis tanpa kreativitas atau pemikiran konseptual bisa tergantikan dengan mudah.

 

Apa yang Bisa Anda Lakukan?

 

Memilih jurusan kuliah saat ini harus didasarkan pada pemahaman terhadap tren industri dan proyeksi masa depan. Jurusan-jurusan yang memadukan kemampuan teknis dengan soft skill, seperti berpikir kritis, empati, dan kepemimpinan, masih memiliki prospek baik. Selain itu, penting juga untuk melengkapi diri dengan keterampilan digital dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi.

 

Meskipun jurusan-jurusan di atas terancam, bukan berarti Anda tidak boleh mengambilnya. Namun, pastikan Anda tidak hanya mengandalkan kurikulum formal, tetapi juga aktif mengembangkan diri, membangun portofolio, dan belajar teknologi baru seperti AI agar tetap relevan di dunia kerja.