8 Etika Belanja yang Wajib Dipahami Rojali dan Rohana agar Tidak Bikin Kesal Peritel di Mal
Lifestyle – Rojali (rombongan jaran beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya) yang mencerminakn perilaku konsumen saat berkunjung ke toko semakin menjadi sorotan dan viral di media sosial. Fenomena unik sekadar melihat-lihat atau bertanya-tanya bisa berdampak pada operasional toko dan kenyamanan pengunjung lain.
Maka dari itu, rojali dan rohana penting memahami bahwa kunjungan ke toko, baik online maupun offline tetap memerlukan etika. Etika saat mengunjungi toko bukan hanya soal sopan santun, tapi juga bentuk apresiasi terhadap waktu dan usaha para peritel.
Mulai dari cara menyapa staf toko hingga keputusan untuk tidak asal ambil atau mencoba produk tanpa izin, semua memiliki nilai yang mencerminkan kedewasaan berbelanja. Berikut delapan etika kunjungan toko yang penting diketahui, terutama bagi para Rojali dan Rohana yang ingin tetap dihargai peritel tanpa mengorbankan kenyamanan eksplorasi belanja.
1. Antre
Antre dengan tertib di kasir atau saat berkonsultasi dengan karyawan menunjukkan penghargaan terhadap waktu peritel dan pelanggan lain. Dengan disiplin mengantre, Anda juga membantu menjaga ketertiban di dalam tenant.
2. Jangan Merusak Barang Display
Menyentuh barang tanpa merusak atau membuka kemasan tanpa izin adalah etika dasar. Di toko fesyen yang ada di mall banya menerapka aturan kerusakan display artinya harus membeli. Perilaku merusak atau membuka segel tanpa izin merugikan peritel. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bertanya atai meminta izin terlebih dahulu kepada staff mencoba produk, seperti tester kosmetik, untuk menghindari kerusakan.