Rage Applying Makin Marak, Tanda Gen Z Sudah Nyerah Sama Pasar Kerja yang Lesu?
- Freepik
Lifestyle – Dalam dunia kerja modern, Gen Z dikenal sebagai generasi yang vokal, cepat beradaptasi, dan tidak segan mengambil keputusan ekstrem demi mempertahankan kesehatan mental dan keseimbangan hidup. Salah satu tren yang muncul dari keresahan ini adalah rage applying.
Itu adalah sebuah istilah yang menggambarkan aksi impulsif seseorang dengan mengirimkan puluhan lamaran kerja secara massal sebagai bentuk pelampiasan dari kekecewaan di tempat kerja saat ini.
Meskipun sekilas terlihat seperti bentuk proaktif dari mencari solusi, praktik rage applying justru bisa berdampak buruk bagi karier jangka panjang. Apalagi, tren ini kini makin marak di media sosial, terutama TikTok, dan telah menarik perhatian banyak pekerja muda di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Apa Itu Rage Applying?
Rage applying bukan sekadar melamar kerja. Istilah ini menggambarkan tindakan seseorang yang, karena frustrasi atau marah terhadap pekerjaan atau manajer mereka, secara impulsif mengirimkan banyak lamaran kerja sekaligus ke berbagai perusahaan, tanpa mempertimbangkan kecocokan posisi atau potensi jangka panjangnya.
Menurut U.S. News, fenomena ini juga menunjukkan bahwa rage applying adalah respons emosional terhadap tekanan atau kekecewaan yang belum disalurkan secara sehat.
Munculnya Fenomena “AIxiety” dan Dorongan dari Gen Z