Gaji Pas-pasan tapi Biaya Hidup Melonjak! Ini Alasan Milenial Gagal Punya Tabungan
- Freepik
3. Konsumerisme Digital yang Masif
Generasi milenial tumbuh bersama teknologi, media sosial, dan e-commerce. Kemudahan membeli barang secara online, ditambah dorongan budaya “FOMO” (fear of missing out), membuat mereka lebih rentan terhadap belanja impulsif. Investopedia menyoroti bahwa kebiasaan konsumtif yang tidak direncanakan ini menjadi hambatan besar dalam membangun kebiasaan menabung.
4. Kurangnya Literasi Keuangan Praktis
Meski melek teknologi, banyak milenial ternyata tidak cukup dibekali dengan literasi keuangan sejak dini. Tak sedikit yang tidak memahami pentingnya dana darurat, investasi jangka panjang, atau bahkan cara membuat anggaran bulanan. Tanpa dasar manajemen keuangan yang baik, menabung menjadi kegiatan yang sulit dilakukan secara konsisten.
5. Terlalu Fokus pada Pengalaman daripada Aset
Gaya hidup milenial cenderung lebih menghargai pengalaman—seperti traveling, kuliner, atau konser—dibandingkan memiliki aset seperti rumah atau kendaraan. Meski tidak salah, pola ini membuat banyak dari mereka lebih memilih menghabiskan uang saat ini daripada menyiapkan dana untuk masa depan.
Apa Solusinya?