Investasi Emas vs Bitcoin, Mana yang Lebih Cuan di Masa Depan?

Ilustrasi Bitcoin
Sumber :
  • Freepik

Berbeda dengan emas, Bitcoin adalah aset digital yang terdesentralisasi dan berbasis teknologi blockchain. Sejak diluncurkan pada 2009, nilai Bitcoin melonjak tajam. Dalam sepuluh tahun terakhir, Bitcoin mencatatkan return luar biasa—lebih dari 800.000% secara kumulatif, jauh melampaui pertumbuhan emas di periode yang sama.

Cara Monetisasi Skill AI, dari Side Job Fleksibel hingga Karier Penuh Waktu

Institusi besar seperti BlackRock dan Fidelity kini mulai menawarkan produk investasi berbasis Bitcoin seperti ETF spot, memperkuat legitimasi aset kripto ini. Bahkan menurut analisis Standard Chartered, harga Bitcoin bisa menyentuh US$200.000 (sekitar Rp3,26 miliar) pada 2025 dan mencapai US$500.000 (Rp8,15 miliar) pada 2028 dalam skenario optimis.

3. Risiko Investasi: Emas vs Bitcoin

Intip Peluang Side Job Berbasis AI untuk Mahasiswa, Modal Laptop Bisa Cuan!

Meski keduanya menjanjikan, risiko antara emas dan Bitcoin sangat berbeda. Emas relatif stabil dan tidak mengalami fluktuasi ekstrem dalam waktu singkat. Inilah yang menjadikannya pilihan utama bagi investor konservatif.

Sementara itu, Bitcoin sangat volatil. Harga dapat naik dan turun drastis hanya dalam hitungan hari. Investor yang masuk di harga tinggi dapat mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Selain itu, aspek regulasi juga menjadi tantangan bagi Bitcoin, terutama di negara-negara dengan peraturan kripto yang ketat.

9 Profesi Baru yang Muncul karena AI Kini Diburu Banyak Perusahaan Besar, Minat Ganti Karier?

4. Aksesibilitas dan Likuiditas

Emas dan Bitcoin sama-sama likuid, tetapi cara membelinya berbeda. Anda dapat membeli emas fisik di toko atau digital lewat aplikasi investasi. Namun, penyimpanan emas fisik memerlukan perhatian ekstra.

Halaman Selanjutnya
img_title