Syarat dan Tips Agar KPR Anda Cepat Disetujui Bank, Cek di Sini!
- Freepik
Lifestyle – Membeli rumah dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah pilihan banyak masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial dan Gen Z yang ingin punya rumah sendiri meskipun dengan penghasilan terbatas.
Namun, banyak dari mereka yang mengalami penolakan dari bank karena berbagai alasan, mulai dari kelengkapan dokumen hingga masalah riwayat kredit.
Agar pengajuan KPR Anda berjalan lancar dan cepat disetujui, penting untuk memahami syarat umum yang ditetapkan bank serta menerapkan strategi yang tepat. Dengan persiapan yang matang, proses ajukan KPR tidak harus menjadi pengalaman yang rumit atau penuh stres.
Berikut ini adalah syarat umum dan beberapa tips penting yang bisa membantu Anda meningkatkan peluang pengajuan KPR disetujui oleh bank.
Syarat Umum Ajukan KPR ke Bank
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
Bank hanya memberikan fasilitas KPR kepada warga negara Indonesia dengan bukti kepemilikan KTP yang sah.
2. Usia Minimum dan Maksimum
Umumnya, usia minimum adalah 21 tahun atau sudah menikah. Sementara itu, usia maksimum saat masa kredit berakhir tidak boleh lebih dari 55–65 tahun, tergantung kebijakan masing-masing bank.
3. Penghasilan Tetap dan Stabil
Anda harus memiliki penghasilan tetap setiap bulan. Baik karyawan, wiraswasta, maupun profesional perlu menyertakan bukti penghasilan seperti slip gaji atau laporan keuangan usaha.
4. Riwayat Kredit Baik
Riwayat kredit Anda akan diperiksa melalui SLIK OJK. Jika pernah memiliki kredit macet atau tunggakan, kemungkinan besar pengajuan akan ditolak.
5. Dokumen Lengkap
Beberapa dokumen yang wajib disiapkan antara lain:
- Fotokopi KTP dan NPWP
- Kartu Keluarga
- Slip gaji atau laporan usaha 3 bulan terakhir
- Rekening koran
- Surat keterangan kerja atau SIUP
- Dokumen properti yang akan dibeli
Tips Agar KPR Anda Cepat Disetujui
1. Pastikan Skor Kredit Anda Sehat
Sebelum mengajukan KPR, cek terlebih dahulu status kredit Anda di SLIK OJK. Lunasi semua utang kartu kredit atau cicilan yang menunggak. Skor kredit yang buruk adalah salah satu alasan utama penolakan KPR.
2. Hitung Rasio Cicilan terhadap Penghasilan
Bank umumnya menetapkan bahwa total cicilan tidak boleh melebihi 30–35 persen dari penghasilan bulanan. Jika gaji Anda Rp6 juta, maka cicilan maksimal yang disarankan adalah sekitar Rp1,8 juta.
3. Siapkan Uang Muka Lebih Besar
Meskipun banyak program KPR dengan uang muka minimal, memberikan DP yang lebih besar bisa meningkatkan peluang disetujui. Ini menunjukkan komitmen Anda sebagai debitur.
4. Pilih Properti yang Sesuai Kemampuan
Jangan terburu-buru membeli rumah mewah di luar jangkauan finansial. Pilih properti yang harganya sesuai kemampuan dan lokasi yang strategis agar potensi kenaikan nilainya lebih tinggi di masa depan.
5. Gunakan Simulasi KPR
Manfaatkan fitur simulasi KPR di situs resmi bank untuk memperkirakan cicilan bulanan Anda. Ini membantu Anda menyesuaikan pilihan tenor dan jumlah pinjaman agar tetap sesuai dengan kemampuan finansial.
6. Ajukan ke Bank Tempat Anda Menabung
Beberapa bank lebih mudah menyetujui KPR dari nasabah lama yang telah memiliki histori rekening atau penggajian di sana. Mereka bisa menilai cash flow Anda dengan lebih akurat.
7. Pertimbangkan Program KPR Subsidi
Jika penghasilan Anda masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Anda bisa mempertimbangkan KPR subsidi dari pemerintah seperti FLPP atau Tapera.
Mengajukan KPR memang membutuhkan proses dan persyaratan yang tidak sedikit, namun bukan berarti mustahil dilakukan. Dengan memahami syarat umum, mempersiapkan dokumen secara lengkap, menjaga skor kredit, dan memilih properti secara realistis, Anda bisa meningkatkan kemungkinan KPR Anda disetujui oleh bank.
Jangan lupa untuk merancang rencana keuangan jangka panjang dan mempertimbangkan setiap risiko sebelum menandatangani akad kredit. Ingat, ajukan KPR bukan hanya soal memenuhi persyaratan, tetapi juga soal kesiapan finansial untuk menjalani komitmen cicilan selama bertahun-tahun.