Paylater vs Kartu Kredit: Mana yang Lebih Sehat untuk Finansial Gen Z?

Ilustrasi mengelola utang kartu kredit
Sumber :
  • Freepik

Bunga kartu kredit memang relatif tinggi jika Anda menunggak, tetapi perhitungan dan ketentuannya lebih jelas dan diawasi langsung oleh OJK dan BI. Paylater seringkali tampak ringan di awal, namun bisa membebani karena denda keterlambatan atau biaya tersembunyi yang tidak dijelaskan secara rinci.

Gaji UMR Bukan Halangan! Simak Strategi Capai Kebebasan Finansial Khusus untuk Gen Z

3. Kontrol Pengeluaran: Kartu Kredit Lebih Fleksibel, Paylater Lebih Impulsif

Kartu kredit memberi ruang kontrol yang lebih luas jika Anda terbiasa mencatat dan merencanakan anggaran. Di sisi lain, paylater sangat menggoda untuk pembelian impulsif karena cukup sekali klik di aplikasi. Bagi Gen Z yang belum terbiasa mengatur keuangan, ini bisa menjadi jebakan boros.

Gen Z Sering Alami Burnout? Ini 7 Cara Aman Bertahan di Tempat Kerja yang Toksik

4. Keamanan dan Perlindungan Konsumen: Kartu Kredit Unggul

Jika terjadi penipuan atau transaksi tidak sah, pengguna kartu kredit memiliki proteksi dari bank penerbit, termasuk opsi pengembalian dana (chargeback). Paylater, terutama yang tidak diawasi OJK, belum tentu memberikan perlindungan yang sama kuatnya.

7 Cara Menabung Rp100 Juta Pertama Buat Gen Z, Gaji UMR Juga Bisa Ikutan!

5. Dampak ke Skor Kredit: Keduanya Mempengaruhi, Tapi Kartu Kredit Lebih Kredibel

Baik paylater maupun kartu kredit dapat memengaruhi skor kredit Anda. Namun, penggunaan kartu kredit yang disiplin lebih banyak memberi nilai positif di laporan SLIK OJK. Sementara paylater, tergantung penyedianya, bisa jadi belum seluruhnya tercatat resmi di lembaga pelaporan kredit.

Halaman Selanjutnya
img_title