Paylater vs Kartu Kredit: Mana yang Lebih Sehat untuk Finansial Gen Z?

Ilustrasi mengelola utang kartu kredit
Sumber :
  • Freepik

Bunga kartu kredit memang relatif tinggi jika Anda menunggak, tetapi perhitungan dan ketentuannya lebih jelas dan diawasi langsung oleh OJK dan BI. Paylater seringkali tampak ringan di awal, namun bisa membebani karena denda keterlambatan atau biaya tersembunyi yang tidak dijelaskan secara rinci.

Mengenal Green Freelancers yang Lagi Naik Daun, Peluang Karier Menjanjikan di Masa Depan

3. Kontrol Pengeluaran: Kartu Kredit Lebih Fleksibel, Paylater Lebih Impulsif

Kartu kredit memberi ruang kontrol yang lebih luas jika Anda terbiasa mencatat dan merencanakan anggaran. Di sisi lain, paylater sangat menggoda untuk pembelian impulsif karena cukup sekali klik di aplikasi. Bagi Gen Z yang belum terbiasa mengatur keuangan, ini bisa menjadi jebakan boros.

10 Pekerjaan Unik Diprediksi Jadi Rebutan Perusahaan Besar di Masa Depan, Gajinya Minimal Rp1 Miliar

4. Keamanan dan Perlindungan Konsumen: Kartu Kredit Unggul

Jika terjadi penipuan atau transaksi tidak sah, pengguna kartu kredit memiliki proteksi dari bank penerbit, termasuk opsi pengembalian dana (chargeback). Paylater, terutama yang tidak diawasi OJK, belum tentu memberikan perlindungan yang sama kuatnya.

Penghasilan Rata-Rata 'Ojol' di Luar Negeri, Ada yang Tembus Ratusan Juta Per Tahun!

5. Dampak ke Skor Kredit: Keduanya Mempengaruhi, Tapi Kartu Kredit Lebih Kredibel

Baik paylater maupun kartu kredit dapat memengaruhi skor kredit Anda. Namun, penggunaan kartu kredit yang disiplin lebih banyak memberi nilai positif di laporan SLIK OJK. Sementara paylater, tergantung penyedianya, bisa jadi belum seluruhnya tercatat resmi di lembaga pelaporan kredit.

Halaman Selanjutnya
img_title