Seafood Korea Jadi Tren Baru di Dunia Kuliner Indonesia, Apa Keunggulannya?

Ilustrasi seafood
Sumber :
  • Pixabay

Lifestyle –Kehadiran kuliner Korea di Indonesia telah menjadi fenomena yang tak terbantahkan dalam beberapa tahun terakhir. Selain hidangan klasik seperti kimchi, bulgogi, dan bibimbap, berbagai produk olahan Korea seperti ramyeon, tteokbokki, dan banchan kini menjadi bagian dari gaya hidup kuliner masyarakat urban. 

Restoran Korea menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, sementara produk makanan Korea menghiasi rak-rak swalayan lokal. Namun, di tengah popularitas makanan Korea yang terus menanjak, sebuah tren baru mulai mencuri perhatian: seafood Korea. Dengan cita rasa autentik, kualitas premium, dan fleksibilitas dalam pengolahan, seafood Korea mulai menarik minat konsumen Indonesia, dari restoran mewah hingga dapur rumahan.

Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki pasar kuliner yang dinamis dan terus berkembang. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan sehat telah mendorong permintaan terhadap bahan pangan berkualitas tinggi, termasuk seafood. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi ikan dan produk laut di Indonesia meningkat sebesar 5,2% per tahun sejak 2015, didorong oleh kesadaran akan manfaat gizi seperti kandungan protein tinggi, asam lemak omega-3, dan mineral penting. Seafood Korea, yang dikenal dengan standar keamanan pangan yang ketat dan pengolahan modern, tampil sebagai pilihan menarik di tengah tren ini.

Daya Tarik Seafood Korea Premium

Salah satu daya tarik utama seafood Korea adalah reputasinya sebagai produk premium. Korea Selatan memiliki tradisi panjang dalam pengolahan seafood, baik dalam bentuk hidangan segar maupun olahan seperti ikan kering, cumi-cumi panggang, atau rumput laut. Ketua Asosiasi Industri Kuliner Indonesia, Kang Jin Ho, menyampaikan bahwa pasar Indonesia semakin matang dan terbuka terhadap produk makanan asing, khususnya yang mengedepankan kualitas. Sedangkan menurut Kepala Pusat Dukungan Perdagangan Korea National Federation of Fisheries Cooperatives, Jakarta Office, Oh Tai Hoon, produk seafood asal Korea sangat unggul dalam hal rasa hingga nilai gizi.

“Produk perikanan Korea unggul dalam hal rasa, kualitas, dan nilai gizi, serta memiliki daya saing yang kuat di pasar Indonesia. Kami berharap acara ini menjadi jembatan antara budaya kuliner kedua negara melalui pertukaran nyata dengan pelaku industri kuliner dan distribusi lokal, serta menjadi titik awal bagi kemitraan bisnis baru,” ujar Oh Tai Hoon, dalam acara HORECA (Hotel, Restoran, Kafe) yang digelar oleh Korea National Federation of Fisheries Cooperatives.

Produk seperti abalone (jeonbok), udang, dan kerang Korea kini mulai tersedia di pasar Indonesia, baik melalui importir resmi maupun platform e-commerce. Abalone, misalnya, dianggap sebagai bahan makanan mewah di Korea karena teksturnya yang kenyal dan cita rasanya yang kaya. Di Indonesia, abalone mulai digunakan di restoran-restoran Korea premium untuk hidangan seperti jeonbokjuk (bubur abalone) atau sebagai tambahan dalam hotpot.

Fleksibilitas dalam Pengolahan

Fleksibilitas seafood Korea dalam berbagai jenis masakan menjadi nilai jual tersendiri. Di Korea, seafood sering diolah dengan teknik sederhana seperti kukus, panggang, atau disajikan mentah sebagai hoe (sashimi ala Korea), yang menonjolkan kesegaran bahan. Teknik ini mulai diadopsi oleh restoran Korea di Indonesia, yang menawarkan menu seperti haemul pajeon (pancake seafood) atau haemul jjim (seafood kukus pedas). 

Di sisi lain, konsumen rumahan juga mulai bereksperimen dengan produk olahan seperti rumput laut kering (gim) atau ikan teri (myeolchi) untuk menambah cita rasa pada masakan sehari-hari. Produk-produk ini tidak hanya mudah diolah, tetapi juga memiliki umur simpan yang cukup lama, menjadikannya pilihan praktis bagi keluarga Indonesia.

Standar Keamanan Pangan yang Tinggi

Kualitas seafood Korea juga didukung oleh standar keamanan pangan yang tinggi. Korea Selatan dikenal dengan sistem pengawasan ketat terhadap produk perikanan, mulai dari penangkapan, pengolahan, hingga distribusi. Misalnya, banyak produk seafood Korea yang diekspor telah memperoleh sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), yang menjamin keamanan dan kualitas produk. 

Hal ini memberikan kepercayaan tambahan bagi konsumen Indonesia, yang semakin selektif dalam memilih bahan makanan. Selain itu, cerita asal produk—seperti tradisi penangkapan ikan di perairan bersih Pulau Jeju—menambah daya tarik dari sisi branding, terutama bagi konsumen yang menghargai nilai autentisitas.

Bagi pelaku industri kuliner di Indonesia, kehadiran seafood Korea membuka peluang inovasi. Restoran-restoran Korea kini berlomba-lomba menciptakan menu baru yang menggabungkan cita rasa Korea dengan selera lokal. Contohnya, beberapa restoran di Jakarta mulai menawarkan fusion dish seperti nasi goreng haemul atau mi pedas dengan topping seafood Korea. 

Di sisi lain, para pelaku usaha kecil seperti katering rumahan juga memanfaatkan produk olahan seperti ikan kering atau rumput laut untuk menciptakan camilan atau lauk yang unik. Tren ini diperkirakan akan terus berkembang seiring meningkatnya aksesibilitas produk melalui pasar online dan supermarket premium.