Bukan Cuma Pahala, Puasa Arafah Ternyata Ada 6 Efek Dahsyat untuk Kesehatan!

Ilustrasi wukuf di Arafah
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Setiap tahunnya, tanggal 9 Zulhijjah menjadi hari yang sangat istimewa bagi umat Islam. Di tengah gema takbir yang mulai menggema, jutaan umat Muslim yang tidak sedang berhaji berlomba-lomba menunaikan puasa Arafah, sebuah ibadah sunnah yang diyakini dapat menghapus dosa selama dua tahun. Tapi tahukah Anda bahwa di balik keutamaan spiritualnya yang begitu besar, puasa Arafah juga menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa?

 

Bagi sebagian orang, puasa mungkin dianggap sekadar menahan lapar dan haus. Namun kenyataannya, tubuh justru sedang bekerja luar biasa selama masa puasa. Tidak hanya membakar cadangan energi, puasa juga membantu membersihkan tubuh dari racun, menyeimbangkan hormon, hingga memperbaiki kinerja organ vital. Tak heran jika para pakar medis dunia kini semakin banyak yang menyoroti efek positif puasa, termasuk dalam konteks puasa Arafah yang hanya dilakukan satu hari namun membawa dampak signifikan.

 

Artikel ini mengupas lebih dalam tentang manfaat medis puasa Arafah, lengkap dengan penjelasan dari para ahli. Sebab ternyata, saat kita menunaikan ibadah ini, tubuh juga sedang menjalani proses penyembuhan dan pemulihan yang luar biasa.

 

Sebelum lebih lanjut membahas manfaat puasa Arafah, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu puasa Arafah? Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan setiap tanggal 9 Zulhijjah, sehari sebelum Idul Adha. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang demikian seperti dijelaskan dalam Hadist Riwayat Muslim (HR. Muslim).

 

Namun, manfaat puasa ini tidak berhenti pada aspek spiritual saja. Di balik waktu yang singkat yakni sekitar 12–14 jam berpuasa, puasa Arafah memberi waktu bagi tubuh untuk "bernapas", memperbaiki diri, dan memperkuat sistem imunitas secara alami.

 

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Puasa Arafah?

Menurut spesialis penyakit dalam dan penulis buku The Complete Guide to Fasting, Dr. Jason Fung saat seseorang berpuasa, tubuh akan mulai menggunakan glukosa yang tersimpan dalam hati dan otot. Setelah itu habis, tubuh beralih ke lemak sebagai sumber energi utama. Selain itu, puasa juga memicu proses autofagi, mekanisme pembersihan diri sel-sel tubuh dari bagian-bagian yang rusak atau tidak berguna.

“Puasa seperti memberi kesempatan pada tubuh untuk membersihkan dapurnya,” ujar Dr. Fung.

 

Sementara itu, profesor gerontologi dan ilmu biologi dari University of Southern California, Dr. Valter Longo menambahkan bahwa puasa singkat seperti ini juga mendorong regenerasi sel dan memperlambat penuaan pada tingkat seluler.

 

Manfaat Kesehatan Puasa Arafah

1. Menstabilkan Gula Darah

Puasa Arafah memberikan jeda bagi tubuh dalam memproduksi insulin secara terus-menerus. Menurut profesor nutrisi dari Harvard Medical School, Dr. David Ludwig puasa intermiten seperti puasa Arafah dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Gula darah menjadi lebih stabil karena tubuh tidak dibanjiri kalori sepanjang hari.

 

2. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Puasa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, yang merupakan pemicu utama penyakit jantung. Studi yang dipublikasikan oleh American Heart Journal menyebutkan bahwa orang yang rutin berpuasa mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular hingga 45 persen. Puasa juga mengurangi tekanan darah dan memperbaiki elastisitas pembuluh darah.

 

3. Detoksifikasi Alami Tubuh

Menurut direktur Cleveland Clinic Center for Functional Medicine, Dr. Mark Hyman saat tubuh tidak mencerna makanan terus-menerus, organ seperti hati, ginjal, dan usus besar dapat bekerja lebih efektif dalam membuang toksin. Proses ini membuat tubuh terasa lebih ringan dan segar pasca puasa.

 

4. Menurunkan Berat Badan secara Sehat

Dengan jeda makan selama puasa Arafah, tubuh akan menggunakan lemak sebagai energi. Proses ini, menurut Dr. Krista Varady dari University of Illinois Chicago, adalah metode pembakaran lemak yang alami dan efektif. Bahkan satu hari puasa dalam seminggu dapat membantu menurunkan berat badan jika dilakukan rutin.

 

5. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Puasa memberi waktu istirahat bagi sistem pencernaan. Dr. Michael Mosley, penulis The Fast Diet, menyatakan bahwa puasa pendek memungkinkan sel-sel di usus untuk memperbaiki diri, yang dapat meningkatkan penyerapan nutrisi serta mengurangi gejala seperti kembung dan refluks.

 

6. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Ketenangan Batin

Selain fisik, puasa Arafah juga berdampak pada kondisi psikologis. Aktivitas ibadah seperti berzikir dan doa intens saat berpuasa merangsang pelepasan hormon serotonin dan dopamin, yang menimbulkan rasa tenang dan bahagia. Psikolog dari University College London, Dr. Sophie Mort, menjelaskan bahwa puasa spiritual yang diiringi niat baik memberi rasa kendali dan makna, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan mental.

 

Sebuah penelitian dalam jurnal Cell Metabolism (2020) menyatakan bahwa puasa dapat memperbaiki metabolisme dan mengurangi inflamasi kronis dalam tubuh. Peneliti menemukan bahwa puasa jangka pendek mendorong produksi antioksidan alami dan memperkuat sistem imun.

 

Sementara itu, tim dari Oxford University mengkaji bagaimana puasa intermiten meningkatkan neuroplastisitas otak dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Studi ini memperkuat dugaan bahwa puasa Arafah bukan hanya memperbaiki tubuh, tapi juga merawat otak kita.

Puasa Arafah adalah anugerah yang tak hanya menyentuh sisi ruhani, tapi juga jasmani. Di saat kita mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah puasa, tubuh pun ikut merasakan manfaatnya secara nyata. Tidak berlebihan jika para ahli kesehatan dunia mulai mengakui bahwa praktik puasa yang diwariskan sejak ribuan tahun lalu ini adalah bentuk perawatan alami terbaik bagi tubuh manusia.

 

Menjalankan puasa Arafah hanya satu hari, tapi dampaknya bisa dirasakan jauh lebih lama. Jadi, mari jadikan puasa ini bukan hanya momentum ibadah, tapi juga langkah menuju hidup yang lebih sehat, lebih tenang, dan lebih bermakna.