Kenapa Wanita Sering Dicap Terlalu Emosional?

Ilustrasi wanita dicap emosional
Sumber :
  • Freepik

Perdebatan tentang perbedaan otak pria dan wanita sudah berlangsung selama puluhan tahun. Banyak yang percaya bahwa wanita memang secara biologis lebih emosional karena struktur otaknya. Namun, sains menunjukkan bahwa kenyataannya jauh lebih kompleks dan tidak sesederhana itu.

Menurut profesor emeritus neuroimaging dari Aston University, Inggris, dan penulis buku The Gendered Brain, Dr. Gina Rippon gagasan bahwa otak wanita “lebih emosional” adalah hasil dari bias budaya yang lama tertanam, bukan fakta ilmiah.

“Tidak ada yang namanya otak pria atau otak wanita. Yang ada adalah otak manusia yang sangat plastis—bentuk dan fungsinya sangat dipengaruhi oleh pengalaman, bukan hanya oleh jenis kelamin,” ujar Rippon.

Namun, ada beberapa hal menarik yang ditemukan dalam riset ilmiah. Misalnya, studi pencitraan otak menunjukkan bahwa wanita memiliki aktivitas yang lebih tinggi di amigdala kiri, bagian otak yang terlibat dalam pengolahan emosi dan ekspresi verbal, sedangkan pria lebih dominan pada amigdala kanan, yang lebih terkait dengan respons fisik dan tindakan.

Selain itu, hipokampus, yang berperan dalam penyimpanan memori emosional, cenderung lebih besar pada wanita. Ini menjelaskan mengapa wanita lebih mudah mengingat detail emosi dari suatu peristiwa. Tapi bukan berarti ini membuat wanita lemah. Justru, kemampuan ini memungkinkan mereka untuk membangun empati dan membentuk hubungan yang lebih dalam.

Neuropsikiater dan penulis The Female Brain, Dr. Louann Brizendine menekankan bahwa hormon seperti estrogen dan oksitosin memang membuat wanita lebih peka secara emosional, tetapi sensitivitas ini bukanlah cacat.

“Wanita bukan lebih emosional dalam arti negatif. Mereka hanya lebih canggih dalam membaca dan merespons sinyal emosional,” katanya.