Menangis Setelah Marah? Ternyata Ini Cara Otak Wanita Meredakan Emosi

Ilustrasi Wanita Menangis Usai Marah
Sumber :
  • Pixaby

Ketika marah, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Pada wanita, setelah ledakan marah mereda, otak akan mencari cara untuk melepaskan sisa ketegangan yang tertinggal. Di sinilah tangisan hadir sebagai 'katup pelepas tekanan' alami.

 

Menangis: Bukan Reaksi, Tapi Proses Penyembuhan

Tangisan setelah marah sering dianggap sebagai reaksi emosional spontan. Tapi lebih dari itu, menurut ahli biokimia dari Amerika, Dr. William Frey, air mata emosional mengandung zat kimia seperti prolaktin, adrenokortikotropin, dan leusin-enkefalin, senyawa yang berkaitan dengan stres. Artinya, tubuh secara aktif membuang sisa-sisa tekanan melalui tangisan.

 

“Tangisan emosional adalah cara alami tubuh mendetoksifikasi stres,” ungkap Frey dalam penelitiannya di Ramsey Medical Center.

 

Bagi wanita, yang sistem limbiknya lebih responsif, menangis bukan sekadar ekspresi perasaan, melainkan mekanisme biologis untuk menenangkan sistem saraf yang sedang bekerja ekstra keras akibat ledakan emosi.