Mi Instan Lebih Buruk dari Nasi Uduk? Ini Fakta Sarapan yang Jarang Disadari!

mie instan
Sumber :
  • Freepik

"Mi instan mengandung kalori kosong yang minim nilai gizi. Tingginya sodium dan rendahnya kandungan serat menjadikannya pilihan yang buruk untuk memulai hari," jelas Dr. Katz.

Ia menambahkan bahwa sarapan ideal seharusnya mencakup karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan serat. Sayangnya, komposisi ini hampir tidak ditemukan dalam sebungkus mi instan. Bahkan jika mi instan diberi topping telur, tetap saja kandungan natrium dan lemak jenuh dari bumbu tetap tinggi.

Sebaliknya, nasi uduk  meski tergolong tinggi kalori setidaknya terbuat dari bahan-bahan nyata, seperti nasi, santan, telur, dan tempe. Komponen ini masih memiliki nilai gizi utuh dibanding bahan sintetis.

Dr. Katz menyarankan, jika memang ingin makan mi instan, kurangi bumbunya separuh, dan tambahkan sayuran segar serta telur rebus sebagai sumber protein. Dengan begitu, kamu bisa menyeimbangkan nutrisi dan mengurangi dampak buruknya.

Kalori sering jadi kambing hitam saat bicara soal makanan tidak sehat. Tapi sebenarnya, yang lebih penting adalah apa saja yang membentuk kalori tersebut.

Mi instan memang terlihat lebih "ringan" daripada nasi uduk, tapi kandungan natriumnya jauh lebih tinggi dan nutrisi alaminya sangat minim. Sementara nasi uduk, walau berkalori lebih besar, setidaknya mengandung protein dan serat alami dari lauk dan sayur.

Jadi jika kamu berpikir mi instan lebih aman daripada nasi uduk karena 'nggak pakai santan' atau 'cuma sedikit', mungkin saatnya berpikir ulang.