Pernah Mimpi Terjatuh dari Gedung Tertinggi, Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Otak?
- Pexel
Aktivasi sistem limbik: Bagian otak yang mengatur emosi, seperti amigdala, sangat aktif selama tidur REM. Ini yang menyebabkan sensasi takut atau panik saat mimpi jatuh.
Aktivitas otak visual: Lobus oksipital (bagian otak yang memproses visual) menciptakan gambaran bangunan tinggi, langit, atau ruang terbuka yang kamu lihat dalam mimpi.
Vestibular system aktif: Sistem keseimbangan di otak belakang (cerebellum dan batang otak) mungkin ikut terlibat, menciptakan sensasi melayang atau kehilangan gravitasi.
Kesalahan persepsi: Otak bisa saja salah menggabungkan sinyal relaksasi dengan sinyal visual dan emosional, sehingga terciptalah mimpi jatuh yang terasa nyata.
Profesor neuroscience dan psikologi di University of California, Berkeley, dan penulis buku Why We Sleep, Dr. Matthew Walker bahwa mimpi terjatuh bisa jadi representasi dari ketidakamanan, stres, atau rasa kehilangan kontrol dalam kehidupan nyata. Otak memproses emosi ini secara simbolik dalam mimpi.
Sementara itu, peneliti mimpi dan ingatan dari Harvard Medical School, Dr. Robert Stickgold, menyatakan bahwa mimpi jatuh dari ketinggian adalah bentuk dari emosi yang tertunda. Otak menggunakan simbol visual dramatis untuk merepresentasikan kondisi emosional tertentu seperti kecemasan atau ketakutan akan gagal.
Mimpi jatuh termasuk ke dalam mimpi yang intens dan sangat memengaruhi emosi. Rasa panik dan kaget muncul karena:
Sistem saraf simpatis (fight-or-flight) bisa aktif sesaat, memicu adrenalin.
Otak tidak bisa langsung membedakan mimpi dari kenyataan.
Tubuh terasa seperti mengalami "bahaya nyata" walaupun hanya dalam mimpi.