Bukan Sekadar Fans, Bagaimana Idol K-Pop Jadi Penyelamat Kesehatan Mental Penggemar

SEVENTEEN di UNESCO Youth Forum.
Sumber :
  • Pledis Entertainment

Banyak lagu K-Pop terutama dari grup besar seperti BTS, SEVENTEEN, atau Stray Kids menyuarakan keresahan, kelelahan, dan perjuangan yang juga dirasakan remaja. Misalnya, lagu Zero O’Clock dari BTS menggambarkan harapan akan hari baru setelah hari yang berat. Mixtape: OH dari Stray Kids yang berbicara tentang mengatasi rasa hampa.

Atau Cheers to Youth dari SEVENTEEN. Lagu ini adalah bentuk penghormatan untuk semua remaja dan pemuda yang sedang berjuang, merasa gagal, atau kehilangan arah. SEVENTEEN memberi pesan bahwa ketidaksempurnaan masa muda bukan hal memalukan, melainkan bagian penting dari perjalanan hidup. Lagu ini membebaskan banyak remaja dari beban harus selalu terlihat tangguh dan "sukses" di usia muda. Sebuah pengingat halus bahwa boleh merasa lelah, asalkan tidak berhenti.

Role Model Positif

Idol-idol Korea sering kali terbuka tentang pengalaman pribadi mereka termasuk kelelahan mental, tekanan publik, bahkan depresi. BTS, misalnya, pernah secara terbuka membahas isu kesehatan mental di pidato PBB dan kampanye Love Myself. Ini menciptakan rasa keterhubungan yang otentik.

Seorang psikolog klinis dan penulis buku “Joy from Fear”, Dr. Carla Marie Manly, menyebut bahwa ketika figur publik menunjukkan kerentanan secara jujur, penggemar—terutama remaja—belajar bahwa emosi mereka valid dan pantas dirasakan.

Fenomena Parasocial Relationship yang Sehat

Dalam psikologi sosial, hubungan satu arah seperti ini disebut parasocial relationship. Biasanya dianggap sebagai relasi antara penggemar dan tokoh publik yang hanya hidup dalam pikiran si penggemar. Tapi dalam banyak kasus, hubungan ini tidak selalu negatif.