Efek IF pada Insulin: Benarkah Bisa Mengontrol Gula Darah dan Turunkan Risiko Diabetes?
Selasa, 20 Mei 2025 - 18:00 WIB
Sumber :
- Pixaby
Resistensi insulin sering kali menjadi awal dari berbagai penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik. Oleh karena itu, menjaga kadar insulin tetap rendah dan stabil adalah kunci kesehatan jangka panjang.
Dalam pola makan normal, insulin dilepaskan berkali-kali dalam sehari sebagai respons terhadap asupan makanan. IF, dengan prinsip pembatasan waktu makan, secara drastis mengurangi frekuensi pelepasan insulin. Hasilnya:
- Penurunan Kadar Insulin Rata-Rata – Selama fase puasa, tubuh tidak menerima asupan glukosa, sehingga pankreas tidak perlu memproduksi insulin secara aktif. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk menstabilkan kadar insulin.
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin – Beberapa studi menunjukkan bahwa IF dapat meningkatkan sensitivitas insulin, artinya tubuh lebih efisien menggunakan insulin untuk mengatur gula darah.
- Mencegah Resistensi Insulin – Dengan mengurangi paparan insulin berkepanjangan, IF membantu sel tubuh tetap responsif terhadap hormon ini.
- Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2 – IF telah dikaitkan dengan penurunan kadar HbA1c (indikator kadar gula darah jangka panjang), yang berarti pengelolaan gula darah menjadi lebih baik.