Merayakan 80 Tahun Republik Indonesia Melalui Lensa Fotografi

Pameran Fotografi 80 Tahun Keberagaman
Sumber :
  • Isra Berlian

Lifestyle –Dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Komunitas Negeri Elok menghadirkan pameran fotografi80 Tahun Keberagaman”di Museum Nasional Indonesia, menyoroti kekayaan budaya dan warna-warni kehidupan bangsa. Pameran yang diinisiasi oleh Didit Hediprasetyo Foundation ini menampilkan karya visual dari sejumlah fotografer terkemuka, dikurasi oleh Andra Matin dan Davy Linggar, dengan instalasi ruang oleh Andra Matin.

Pesta Diskon Hingga Lomba Seru di SPBU Meriahkan HUT RI ke-80

“80 Tahun Keberagaman” menghadirkan potret keindahan Indonesia melalui delapan tema, yaitu masa lalu, wajah, lanskap, kuliner, fauna, arsitektur, budaya, dan film. Setiap tema menjadi jendela untuk melihat kemerdekaan yang bukan sekadar momen sejarah, melainkan semangat yang hidup, bertumbuh, dan terus bergerak bersama masyarakat Indonesia.

Pameran ini melibatkan deretan fotografer dan seniman visual ternama, antara lain Arseto Adiputra, Beawiharta, Davy Linggar, Donny Fernando, Hengki Koentjoro, IG Raditya Bhramanta, Indra Leonardi, Jay Subyakto, Martin Westlake, M. Syauqi Subhan Tuasikal, Muhammad Fadli, Reuben Tourino, Ricky Martin, Yoppy Pieter, dan Yori Antar.

Keren! Rayakan HUT RI ke-80: Pengibaran Bendera, Tarian Nusantara Hingga Lomba Dilakukan di Dalam Air

“Ini penugasan yang luar biasa dari mas Didit. Yang saya suka adalah bagaimana mas Didit memilih tema keindahan Indonesia karena Indonesia sangat luar biasa, sangat indah yang jarang sekali media melihat keindahan yang sudah dicapture fotografer-fotografer yang sangat luar biasa,” kata kurator Andra Matin dalam sambutannya, Jumat 15 Agustus 2025 di Museum Nasional Jakarta Pusat.

Memasuki ruang pamer, pengunjung akan disambut 1945 bambu tegak, simbol tahun merdeka yang tidak hanya berfungsi sebagai elemen desain, tetapi juga sebagai pengingat akar sejarah bangsa. Instalasi ini membentuk pelindung yang mengitari inti pameran, seolah menjaga kisah-kisah di dalamnya. Di baliknya, foto-foto berbicara tentang wajah-wajah yang pernah bersinar, lanskap yang menyimpan waktu, aroma kuliner yang lekat di ingatan, hingga adegan film yang merekam denyut zaman.

Rahasia Kecantikan Paskibraka di HUT RI ke-80, Pantas Tampil Anggun dan Percaya Diri!

 

Pameran Fotografi 80 Tahun Keberagaman

Photo :
  • Isra Berlian

 

“Bambu menjadi simbol yang kami pilih karena ia tumbuh dari tanah kita sendiri, sederhana namun kuat. Sama seperti semangat kemerdekaan tidak selalu hingar-bingar, tetapi mengakar dan terus hidup dalam keseharian,” kata dia.

Makna Mendalam Bagian Akhir Pameran Museum 

Di bagian ujung ruang pameran ternyata memiliki makna tersendiri. Di sini terdapat dua foto, yang mana foto pertama merupakan mahkota dari kesultanan Siak, Indrapura yang berlokasi di Sumatera Barat. Sementara foto kedua adalah foto bagian ujung dari biola WR Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya.

 

Mahkota dari Kesultanan Siak dan Ujung Biola WR Supratman

Photo :
  • Isra Berlian

 

Dijelaskan oleh perwakilan dari Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan yang dalam hal ini mewakili museum nasional dan museum sumpah pemuda, Esti Nurjadin, foto mahkota dari kesultanan Siak Indrapura merupakan kesultanan pertama yang menyerahkan diri dan bergabung dengan Republik Indonesia pasca dibacakannya teks Proklamasi oleh Bung Karno pada tahun 1945 silam.

“Dua artefak ini khususnya di bagian atas yaitu Megalia bagian dari koleksi museum nasional adalah mahkota dari kesultanan Siak Indrapura. Kesultanan Siak Indrapura itu berlokasi di Sumatera Barat sudah punah kesultanan, tapi adalah kesultanan pertama yang menyerahkan diri bergabung dengan Republik Indonesia setelah dibacakanya proklamasi oleh Bung Karno tahun 1945. Ini adalah penanda pertama kehadirannya bagian dari negara Republik Indonesia,” kata dia.

Dijelaskannya juga bahwa artefak mahkota ini juga sudah ditetapkan menjadi cagar budaya ketiga di tahun 2013 setelah bendera pusaka, dan teks proklamasi.

“Ini sudah ditetapkan di tahun 2013 menjadi cagar budaya nasional, setau saya menjadi cagar budaya nasional yang ketiga. Pertama adalah bendera pusaka merah putih yang kedua adalah teks proklamasi dan yang ketiga adalah mahkota ini yang menjadi bagian dari koleksi museum nasional Indonesia adalah mahkota Siak,” kata dia.

Sementara untuk foto bagian ujung biola WR Supratman ini bagian dari koleksi Museum Nasional dan Museum Sumpah Pemuda. Biola ini sendiri kata dia merupakan biola yang digunakan WR Supratman untuk membawakan lagu Indonesia Raya.

“Kedua ini adalah foto ujung dari biola WR Supratman ini merupakan bagian dari koleksi Museum Nasional, Museum Sumpah Pemuda. Biola ini digunakan WR Supratman untuk Indonesia Raya yang pertama kali diperdengarkan saat Sumpah Pemuda tahun 1928. Ini juga sudah menjadi cagar budaya tapi saya lupa ini cagar budaya nomor berapa, ini seperti ditaruh oleh kurator kita Davi Linggar dan Mas Andra Matin di bagian akhir pameran ini so it’s like the ending and it’s beginning. Jadi seperti infinity jadi berputar terus saya melihatnya ini suatu sangat artistik ditaruh di akhir,” ujar dia.  

Lokasi Pameran dan Operasional

Acara yang didukung oleh Wonderful Indonesia dan Indonesian Heritage Agency, gelaran ini dibuka untuk umum mulai dari tanggal 20 Agustus hingga 31 Oktober 2025 di Museum Nasional Indonesia.