Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki, Wisatawan Dilarang Mendekat dalam Radius 6 Km

Gunung Lewotobi
Sumber :
  • X/badangeologi_

Lifestyle – Gunung Lewotobi Laki-Laki, salah satu gunung api aktif di Indonesia, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Letusan besar tercatat pada Rabu malam, 8 Oktober 2025, pukul 20.53 Wita, dengan ketinggian kolom abu yang fantastis. Peristiwa ini memicu peringatan keras bagi masyarakat dan, khususnya, para wisatawan untuk menjauhi zona berbahaya.

Penerbangan Ditunda, Bandara Fransiskus Xaverius Seda Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Menurut laporan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi kali ini menghasilkan kolom letusan yang teramati menjulang hingga 5.000 meter di atas puncak, atau setara dengan ketinggian sekitar 6.584 meter di atas permukaan laut. Fenomena alam ini terekam jelas, di mana kolom abu yang masif terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang bergerak dominan ke arah barat daya dan barat. 

Data seismograf mencatat erupsi ini dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 76 detik, mengindikasikan pelepasan energi yang cukup besar.

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus: Ketahui Bahaya Abu Vulkanik dan Cara Lindungi Pernapasan

Menyikapi peningkatan aktivitas ini, otoritas setempat telah mengeluarkan imbauan tegas. Kornelis Missa, Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki, menyampaikan larangan keras bagi siapa pun, baik masyarakat lokal maupun wisatawan, untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujarnya, menekankan pentingnya ketenangan dan kepatuhan terhadap informasi resmi.

Wisata ke Pesisir Indonesia dengan Aman: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Megathrust, Ini Kiat Wajib Traveler!

Perluasan zona bahaya ini secara otomatis menghentikan segala kegiatan wisata, pendakian, atau eksplorasi di sekitar lereng Gunung Lewotobi Laki-Laki. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi potensi ancaman erupsi susulan dan risiko lain yang menyertainya.

Selain ancaman letusan, masyarakat di daerah hilir juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya sekunder. Potensi banjir lahar hujan menjadi perhatian serius, terutama pada sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak gunung, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Wilayah yang diimbau waspada meliputi Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, dan Nawakote.

Halaman Selanjutnya
img_title