7 Hidden Gems di Indonesia Timur yang Wajib Masuk Daftar Liburanmu

Raja Ampat
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

LifestyleIndonesia Timur, dengan kekayaan alam dan budayanya yang memukau, menyimpan destinasi-destinasi tersembunyi yang belum banyak dijamah wisatawan. Dari kepulauan dengan terumbu karang terbaik di dunia hingga desa tradisional yang mempertahankan warisan leluhur, wilayah ini menawarkan pengalaman perjalanan yang autentik dan tak terlupakan. 

Tak Hanya Raja Ampat, 10 Destinasi Dunia Ini Juga Dijuluki ‘Surga Terakhir di Bumi’

Jauh dari keramaian Bali atau Jakarta, Indonesia Timur menghadirkan pesona alam yang masih alami, budaya yang kaya, dan petualangan yang menantang. 

Berikut adalah tujuh destinasi tersembunyi atau hidden gems di Indonesia Timur yang wajib masuk dalam daftar liburan Anda, lengkap dengan panduan untuk menjelajahinya.

1. Raja Ampat, Papua Barat

7 Rekomendasi Tempat Wisata Paling Ikonik di Raja Ampat yang Wajib Dikunjungi

Raja Ampat, yang terletak di Papua Barat, dikenal sebagai salah satu destinasi penyelaman terbaik di dunia berkat keanekaragaman hayati lautnya yang mencakup lebih dari 75% spesies karang global. Kepulauan ini terdiri dari sekitar 1.500 pulau kecil, termasuk Waigeo, Misool, Salawati, dan Batanta, yang menawarkan laguna biru, pantai berpasir putih, dan hutan lebat. 

Untuk mencapai Raja Ampat, Anda dapat terbang ke Sorong dari Jakarta atau Makassar, lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal feri atau speedboat ke Waisai. Aktivitas seperti snorkeling, menyelam, dan kayak di laguna turquoise sangat direkomendasikan. 

Cara Menuju Pulau Gag Raja Ampat: Akses Terbatas, Hanya Bisa Lewat Jalur Laut

Untuk pengalaman terbaik, kunjungi antara Oktober hingga April saat musim kering, dan pesan akomodasi homestay lokal untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat.

2. Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur

Danau Labuan Cermin di Kalimantan Timur adalah keajaiban alam dengan air yang begitu jernih hingga memantulkan lanskap seperti cermin. Fenomena uniknya adalah lapisan air tawar yang mengapung di atas air laut, menciptakan efek visual yang memukau. 

Terletak di Biduk-Biduk, danau ini dapat dicapai dengan penerbangan ke Berau, diikuti perjalanan darat sekitar 6 jam. Aktivitas seperti berenang, kayak, atau snorkeling memungkinkan Anda menikmati kejernihan air dan kehidupan bawah laut. 

Kunjungi pagi hari untuk melihat pantulan terbaik, dan jangan lupa membawa kamera tahan air untuk mengabadikan pemandangan. Desa-desa sekitar juga menawarkan pengalaman budaya lokal yang kaya.

3. Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur

Wae Rebo, sebuah desa tradisional di pegunungan Flores, menawarkan pengalaman budaya yang otentik dengan rumah adat berbentuk kerucut bernama Mbaru Niang. Desa ini hanya dapat diakses dengan trekking selama 3-4 jam dari Desa Denge, menjadikannya destinasi ideal bagi pecinta petualangan. 

Untuk mencapai Wae Rebo, terbanglah ke Labuan Bajo, lalu lanjutkan dengan transportasi darat ke Denge. Pengunjung dapat menginap di rumah adat bersama penduduk lokal dan belajar tentang tradisi Manggarai, seperti tenun ikat dan upacara adat. 

Kunjungi antara April hingga Oktober untuk cuaca yang lebih bersahabat, dan pastikan memesan tur dengan pemandu lokal untuk pengalaman yang lebih mendalam.

4. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur

Kepulauan Derawan, yang terdiri dari enam pulau termasuk Maratua, Sangalaki, dan Kakaban, adalah surga bagi pencinta alam dan penyelam. Pulau Kakaban terkenal dengan Danau Kakaban, rumah bagi ubur-ubur tak menyengat yang langka. Untuk mencapai Derawan, terbang dari Jakarta atau Balikpapan ke Berau, lalu lanjutkan dengan kapal ke pulau utama.

Aktivitas seperti menyelam untuk melihat hiu paus, menjelajahi hutan mangrove, atau bersantai di pantai berpasir putih sangat populer. Musim terbaik untuk berkunjung adalah Maret hingga Oktober. Pastikan untuk memesan penginapan terlebih dahulu, karena fasilitas di pulau ini terbatas.

5. Pulau Morotai, Maluku Utara

Pulau Morotai di Maluku Utara menawarkan pantai perawan, situs sejarah Perang Dunia II, dan spot menyelam yang menakjubkan. Pulau ini dapat diakses dengan penerbangan dari Ternate atau Manado ke Bandara Pitu. 

Pengunjung dapat menjelajahi peninggalan sejarah seperti reruntuhan kapal perang dan bunker, atau menikmati snorkeling di terumbu karang yang masih alami. Pantai seperti Tanjung Wayabula dan Pantai Dodola adalah tempat ideal untuk bersantai. 

Kunjungi pada musim kering (April-Oktober) untuk cuaca optimal, dan pertimbangkan untuk menyewa perahu lokal untuk menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitarnya.

6. Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Tana Toraja di Sulawesi Selatan adalah destinasi budaya yang menawarkan pengalaman unik melalui tradisi pemakaman yang rumit dan rumah adat Tongkonan. Untuk mencapai Tana Toraja, terbang ke Makassar, lalu lanjutkan perjalanan darat selama 8-10 jam ke Rantepao. 

Pengunjung dapat menyaksikan upacara Rambu Solo, menjelajahi desa-desa tradisional seperti Pallawa, atau mengunjungi situs pemakaman batu di Londa dan Lemo. Musim kering dari Mei hingga September adalah waktu terbaik untuk berkunjung. Hormati adat lokal dengan berpakaian sopan dan berkonsultasi dengan pemandu untuk memahami etika selama upacara.

7. Kepulauan Kei, Maluku

Kepulauan Kei di Maluku menawarkan pantai berpasir putih yang memukau, seperti Pasir Panjang, serta gua-gua alam dan hutan mangrove yang unik. Untuk mencapai Kei, terbang dari Ambon ke Bandara Karel Sadsuitubun di Langgur. Aktivitas seperti snorkeling, menyelam, atau menjelajahi budaya lokal Kei sangat direkomendasikan. 

Pantai Pasir Panjang, yang membentang sepanjang 3 kilometer, adalah tempat ideal untuk menikmati matahari terbenam. Kunjungi antara April dan Oktober untuk cuaca terbaik, dan pertimbangkan menyewa sepeda motor untuk menjelajahi pulau dengan lebih leluasa.

Tips untuk Perjalanan yang Bertanggung Jawab

Untuk memastikan pengalaman perjalanan yang berkesan, selalu hormati budaya dan lingkungan setempat. Dukung bisnis lokal dengan menginap di homestay atau membeli suvenir dari pengrajin. Hindari meninggalkan sampah, terutama di destinasi alam seperti Raja Ampat dan Derawan, untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

Pesan akomodasi dan transportasi jauh-jauh hari, karena beberapa destinasi memiliki akses dan fasilitas terbatas. Membawa pakaian yang sesuai dengan iklim tropis dan budaya lokal juga penting untuk kenyamanan dan penghormatan terhadap tradisi setempat.