Bosan ke Pantai? Coba ke 5 Galeri Seni di Bali Buat Museum Date
- ARMA Museum and Resort
Agung Rai Museum of Art (ARMA) di Jalan Raya Pengosekan, Ubud, adalah pusat seni dan budaya yang didirikan pada tahun 1996 oleh Anak Agung Gde Rai. Museum ini menampilkan koleksi lukisan tradisional dan kontemporer, termasuk karya seniman Bali seperti I Gusti Nyoman Lempad dan seniman asing seperti Walter Spies dan Raden Saleh.
Selain galeri, ARMA juga memiliki teater, perpustakaan, dan kelas seni yang memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang budaya Bali. Koleksi lukisan Kamasan yang dilukis di kulit kayu menjadi salah satu daya tarik utama.
Tiket masuk seharga Rp 100.000, dengan jam buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00. Suasana taman yang asri dan acara budaya seperti pertunjukan tari tradisional menambah daya tarik tempat ini.
4. Museum Pasifika, Nusa Dua
Berlokasi di kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) di Nusa Dua, Museum Pasifika adalah destinasi ideal untuk menjelajahi seni Asia-Pasifik. Museum ini menampilkan lebih dari 350 lukisan dan 250 artefak sejarah dari 200 seniman dari 25 negara, termasuk karya seniman Bali dan seniman internasional seperti Theo Meier dan Adrien-Jean Le Mayeur. Koleksi museum ini mencakup berbagai gaya seni, dari lukisan tradisional hingga karya modern, dengan fokus pada keragaman budaya kawasan.
Tiket masuk seharga Rp 100.000 (lebih murah jika dibeli secara daring) dan termasuk panduan audio gratis. Museum buka dari Senin hingga Kamis pukul 08.00–17.00 dan Jumat pukul 08.00–12.30, tetapi tutup pada akhir pekan. Pengunjung disarankan membawa kipas karena ruangan tidak ber-AC.