6 Tempat Wisata Ini Makin Bagus Saat Musim Hujan, Suasananya Asri Banget!

Gunung Bromo
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

LifestyleMusim hujan sering kali dianggap sebagai penghalang untuk berwisata, tetapi bagi para pencinta alam, periode ini justru menghadirkan pesona tersendiri. Di Indonesia, musim hujan yang umumnya terjadi antara November hingga Maret, termasuk pada awal 2025, mengubah banyak destinasi wisata menjadi lebih hijau, sejuk, dan asri. 

Negara-negara Ini Larang Orang Merokok Sembarangan, Indonesia Kapan?

Air terjun mengalir lebih deras, hutan menjadi lebih rimbun, dan kabut tipis menciptakan suasana magis yang sulit ditemukan saat musim kemarau. Dengan persiapan yang tepat, seperti membawa payung, jas hujan, dan sepatu anti-selip, wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang memukau. 

Berikut adalah enam tempat wisata di Indonesia yang justru semakin menawan saat musim hujan, lengkap dengan alasan mengapa destinasi ini layak dikunjungi.

1. Air Terjun Coban Rondo, Malang, Jawa Timur

5 Destinasi Wisata untuk Ngadem di Semarang, Hawanya Dingin Banget!

Air Terjun Coban Rondo di Malang menjadi salah satu destinasi yang paling memukau saat musim hujan. Terletak di kawasan Pujon, air terjun setinggi 84 meter ini mengalir lebih deras selama musim hujan, menciptakan pemandangan spektakuler dengan percikan air yang menyegarkan. 

Dikelilingi hutan pinus yang rimbun dan kabut tipis, suasana di sekitar air terjun terasa sejuk dan asri. Wisatawan dapat menikmati trekking ringan menuju lokasi sambil menikmati aroma tanah basah dan suara gemericik air. Fasilitas seperti gazebo dan area piknik juga tersedia untuk kenyamanan pengunjung. Namun, pastikan untuk memeriksa kondisi jalan menuju lokasi, karena hujan dapat membuat jalur licin.

2. Danau Toba, Sumatra Utara

Apa Itu Micro-Tourism? Tren Baru Liburan Hemat

Danau toba

Photo :
  • Wonderful Indonesia

Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia, menawarkan pesona luar biasa saat musim hujan. Hujan memperkaya warna hijau perbukitan di sekitar danau, sementara kabut yang melayang di atas permukaan air menciptakan suasana dramatis. Pulau Samosir di tengah danau menjadi lebih sejuk, ideal untuk menjelajahi desa-desa Batak dan situs budaya seperti makam Raja Sidabutar. 

Menurut data Dinas Pariwisata Sumatra Utara, kunjungan ke Danau Toba meningkat 15% selama musim hujan 2024, terutama karena wisatawan mencari suasana tenang dan udara segar. Kapal feri tetap beroperasi dengan jadwal teratur, tetapi wisatawan disarankan membawa pakaian hangat dan memeriksa prakiraan cuaca untuk menghindari hujan lebat.

3. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur

Meskipun terkenal dengan matahari terbitnya, Gunung Bromo menawarkan pengalaman unik saat musim hujan. Kabut tipis yang menyelimuti lautan pasir dan bukit-bukit hijau menciptakan pemandangan bak negeri dongeng. Hujan membuat vegetasi di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru lebih subur, terutama di Bukit Teletubbies yang dipenuhi padang rumput hijau. 

Wisatawan dapat menikmati suasana sejuk dengan suhu rata-rata 15-20°C. Menurut pengelola taman nasional, kunjungan pada Januari-Februari 2025 tetap aman asalkan wisatawan menggunakan jip resmi dan mengikuti panduan ranger untuk menghindari jalur berlumpur. Pastikan membawa mantel hujan dan sepatu trekking tahan air.

4. Lembah Baliem, Papua

Lembah Baliem di Pegunungan Jayawijaya, Papua, menjadi destinasi yang memukau saat musim hujan karena hutan tropisnya semakin hijau dan sungai-sungainya mengalir deras. Musim hujan, yang berlangsung dari Desember hingga Maret, menghidupkan lanskap lembah dengan vegetasi yang subur dan kabut pagi yang menawan. 

Wisatawan dapat menjelajahi budaya suku Dani, mengunjungi desa-desa tradisional seperti Wamena, atau trekking ke air terjun setempat. Menurut laporan Dinas Pariwisata Papua, musim hujan meningkatkan daya tarik festival budaya lokal, seperti Festival Lembah Baliem yang sering diadakan pada awal tahun. Namun, akses jalan bisa menantang, jadi disarankan menggunakan pemandu lokal dan kendaraan roda empat.

5. Kebun Raya Bogor, Jawa Barat

Kebun Raya Bogor, salah satu kebun botani tertua di Asia, bertransformasi menjadi oase hijau yang menakjubkan selama musim hujan. Dengan luas 87 hektar, kebun ini menampung ribuan spesies tumbuhan tropis yang tampak lebih segar setelah diguyur hujan. Kolam teratai, jembatan merah, dan hutan bambu menciptakan suasana asri yang cocok untuk fotografi atau sekadar berjalan santai. 

Data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa curah hujan pada Januari 2025 meningkatkan kelembapan di Kebun Raya Bogor, menarik 20% lebih banyak pengunjung dibandingkan musim kemarau. Wisatawan disarankan membawa payung dan alas kaki anti-selip untuk kenyamanan.

6. Desa Wisata Munduk, Bali

Desa Munduk di Bali Utara adalah permata tersembunyi yang bersinar saat musim hujan. Terletak di dataran tinggi, desa ini dikelilingi sawah terasering, perkebunan cengkeh, dan air terjun seperti Air Terjun Munduk dan Melanting yang mengalir lebih deras selama musim hujan. Kabut tipis yang menyelimuti perbukitan menciptakan suasana romantis dan sejuk, dengan suhu rata-rata 18-22°C. 

Menurut Dinas Pariwisata Bali, Munduk mencatat peningkatan kunjungan sebesar 25% pada musim hujan 2024, terutama oleh wisatawan yang mencari ketenangan jauh dari keramaian Kuta. Aktivitas seperti trekking, tur kopi, atau menginap di homestay lokal sangat direkomendasikan. Pastikan untuk memeriksa kondisi jalan dan membawa pakaian tahan air.

Tips Berwisata Saat Musim Hujan

Untuk memaksimalkan pengalaman di destinasi ini selama musim hujan, perhatikan tips berikut:

  1. Periksa Prakiraan Cuaca: Gunakan aplikasi seperti BMKG atau AccuWeather untuk memantau kondisi cuaca harian dan hindari hujan lebat.
  2. Gunakan Perlengkapan Tahan Air: Bawa jas hujan, payung, dan sepatu anti-selip untuk menjaga kenyamanan.
  3. Pilih Transportasi Aman: Gunakan kendaraan resmi atau jip untuk destinasi seperti Bromo yang memiliki jalur berlumpur.
  4. Persiapkan Pakaian Hangat: Suhu di dataran tinggi seperti Munduk atau Lembah Baliem bisa turun drastis saat hujan.
  5. Manfaatkan Pagi Hari: Hujan biasanya reda di pagi hari, ideal untuk aktivitas luar ruangan seperti trekking atau fotografi.

Mengapa Musim Hujan Menarik untuk Berwisata?

Musim hujan tidak hanya menghadirkan keindahan alam yang lebih hidup, tetapi juga menawarkan pengalaman yang lebih tenang karena jumlah wisatawan cenderung lebih sedikit dibandingkan musim kemarau. Air terjun yang mengalir deras, vegetasi yang subur, dan udara segar menciptakan suasana yang sulit ditandingi. 

Selain itu, banyak destinasi menawarkan tarif lebih rendah untuk penginapan dan tur selama musim hujan, seperti di Munduk yang memberikan diskon hingga 20% untuk homestay, menurut laporan Traveloka pada 2025. Dengan perencanaan yang matang, musim hujan dapat menjadi waktu terbaik untuk menikmati keindahan alam Indonesia.