10 Hal Tentang Korea Utara yang Misterius, Bikin Orang Penasaran!

Korea Utara
Sumber :
  • Pixabay

LifestyleKorea Utara, atau secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), adalah salah satu negara paling tertutup di dunia. Dengan sistem pemerintahan yang otoriter dan akses informasi yang sangat terbatas, negara ini sering kali memicu rasa penasaran global. Dari kehidupan sehari-hari warganya hingga kebijakan pemerintah yang unik, Korea Utara menyimpan banyak misteri yang sulit dipecahkan. 

Negara Paling Ramah Digital Nomad, WiFi Kencang dan Izin Tinggal Mudah

Artikel ini mengungkap 10 hal menarik dan misterius tentang Korea Utara yang dijamin membuat Anda ingin tahu lebih banyak, berdasarkan informasi yang tersedia dari sumber-sumber terpercaya.

1. Sistem Kalender Juche yang Unik

Korea Utara menggunakan sistem kalender Juche, yang berbeda dari kalender Gregorian yang umum digunakan di dunia. Kalender ini dimulai dari tahun kelahiran Kim Il-sung, pendiri negara, pada 1912, yang dianggap sebagai tahun 1 Juche. Misalnya, tahun 2025 dalam kalender Gregorian setara dengan tahun 114 Juche. Penggunaan kalender ini mencerminkan ideologi Juche, yang menekankan kemandirian nasional dan penghormatan terhadap pemimpin.

2. Kontrol Ketat terhadap Informasi

Kisah Cinta Tragis dan Hantu Janda di Air Terjun Coban Rondo

Pemerintah Korea Utara mengontrol akses informasi secara ketat. Internet hanya tersedia untuk segelintir elite, dan warga biasa hanya dapat mengakses intranet lokal bernama Kwangmyong. Media, seperti televisi dan radio, sepenuhnya dikuasai negara, menyiarkan propaganda dan berita yang mendukung rezim. Hal ini membuat warga sulit mengetahui keadaan dunia luar, menciptakan isolasi informasi yang luar biasa.

3. Kota Pyongyang yang “Sempurna”

Pyongyang, ibu kota Korea Utara, sering digambarkan sebagai kota yang bersih dan teratur. Namun, ini bukan sekadar kebanggaan nasional. Hanya warga dengan status sosial tinggi yang diizinkan tinggal di sini, dan kota ini dirancang untuk memamerkan kemajuan negara kepada pengunjung asing. Wisatawan yang berkunjung ke Pyongyang sering merasa seperti berada di panggung teater dengan suasana yang dikontrol ketat.

4. Larangan Gaya Hidup Modern

Kutukan Air Terjun Grojogan Sewu, Pasangan Gak Boleh Datang?

Korea Utara memiliki aturan ketat terkait gaya hidup warga. Misalnya, potongan rambut harus sesuai dengan daftar resmi yang disetujui pemerintah, dan pakaian bergaya Barat seperti jeans sering dilarang karena dianggap sebagai pengaruh kapitalis. Aturan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk menjaga ideologi dan identitas nasional.

5. Propaganda di Setiap Sudut

Poster, mural, dan slogan propaganda menghiasi hampir setiap sudut jalan di Korea Utara. Pesan-pesan ini biasanya memuji pemimpin negara atau mengkritik musuh, seperti Amerika Serikat. Propaganda ini tidak hanya ada di ruang publik, tetapi juga disisipkan dalam pendidikan, seni, dan hiburan, membentuk pola pikir warga sejak dini.

6. Wisata dengan Pengawasan Ketat

Meski Korea Utara membuka pintu bagi wisatawan, pengunjung asing harus mengikuti aturan ketat. Turis hanya boleh mengunjungi lokasi yang telah ditentukan, selalu didampingi pemandu resmi, dan dilarang mengambil foto sembarangan. Pengalaman ini sering digambarkan seperti “time travel” ke era 1960-an karena suasana kota yang kuno dan minim teknologi modern.

7. Sistem Kastil Songbun

Korea Utara menerapkan sistem kastil sosial bernama Songbun, yang mengelompokkan warga berdasarkan loyalitas terhadap pemerintah. Status ini menentukan akses seseorang terhadap pendidikan, pekerjaan, dan bahkan makanan. Warga dengan Songbun rendah sering kali hidup dalam kondisi sulit, sementara elite menikmati hak istimewa.

8. Militerisasi yang Ekstrem

Korea Utara dikenal karena militernya yang besar, dengan sekitar 1,2 juta personel aktif, salah satu yang terbesar di dunia. Militerisasi ini juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari, di mana warga sering dilibatkan dalam latihan militer atau parade besar-besaran untuk menunjukkan kekuatan nasional.

9. Misteri Seputar Kamp Kerja

Laporan dari pelarian Korea Utara dan organisasi internasional menyebutkan adanya kamp kerja paksa untuk tahanan politik. Namun, pemerintah Korea Utara membantah keberadaan kamp-kamp ini. Informasi terbatas membuat dunia hanya bisa berspekulasi tentang kondisi di dalamnya, menambah aura misterius negara ini.

10. Festival Arirang yang Megah

Festival Arirang adalah pertunjukan massal terbesar di dunia, diadakan di Stadion Rungrado May Day di Pyongyang. Ribuan peserta menampilkan koreografi, akrobatik, dan kartu mozaik yang menggambarkan sejarah dan ideologi Korea Utara. Acara ini menarik perhatian dunia karena skalanya yang luar biasa, tetapi juga menunjukkan tingkat disiplin dan kontrol pemerintah terhadap warganya.