Jangan Pacaran di Sini! Pohon Pengantin di Salatiga Konon Sebabkan Putus Cinta
- Pixabay
Sejak saat itu, pasangan yang berpacaran di bawah pohon ini dikabarkan akan mengalami nasib serupa: putus cinta, bahkan dengan cara yang menyakitkan. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini, banyak warga dan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang mengaku mengalami kisah asmara yang kandas setelah melewatkan waktu berdua di sana.
Cerita mistis ini diperkuat oleh banyaknya kisah serupa yang berulang dari waktu ke waktu. Tak sedikit orang yang menyebut bahwa pohon ini “menolak cinta,” dan hanya pasangan yang benar-benar berjodoh yang bisa lolos dari kutukannya.
Penjelasan Sosial dan Budaya
Kepercayaan terhadap pohon keramat bukan hal asing dalam tradisi Jawa. Dalam budaya lokal, pohon besar yang telah tumbuh selama puluhan atau ratusan tahun sering dianggap sebagai tempat tinggal makhluk halus atau memiliki kekuatan spiritual. Pohon Pengantin termasuk dalam kategori ini, mengingat usianya yang sudah sangat tua dan letaknya yang berada di titik strategis kota.
Dari sisi psikologi, sugesti mengenai “kutukan cinta” ini bisa memengaruhi perilaku dan hubungan seseorang. Ketika seseorang percaya bahwa kisah cintanya akan berakhir karena faktor gaib, konflik atau kekhawatiran bisa muncul tanpa alasan rasional. Sugesti negatif seperti ini, jika diyakini kuat, bisa mempercepat berakhirnya hubungan meski sebenarnya tidak ada masalah besar yang terjadi.
Namun lebih dari itu, cerita tentang Pohon Pengantin telah menjadi bagian dari narasi budaya dan identitas kota Salatiga. Warga tidak sekadar takut atau menghindar, tetapi juga menjaga mitos ini sebagai bagian dari warisan budaya yang tak tertulis. Cerita-cerita horor urban seperti ini menjadi sarana untuk memperkuat nilai tradisi sekaligus menarik perhatian wisatawan.