Cara Simpan Telur di Kulkas yang Benar, Jangan Taruh di Pintunya!
- Freepik
Lifestyle –Telur merupakan bahan makanan pokok di banyak rumah tangga, digunakan untuk berbagai hidangan mulai dari sarapan hingga kue. Namun, kesalahan dalam penyimpanan telur di kulkas dapat mempercepat kerusakan, mengurangi kualitas, dan bahkan meningkatkan risiko kontaminasi bakteri seperti Salmonella.
Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah menyimpan telur di rak pintu kulkas, padahal ini bukan tempat yang ideal. Dengan memahami cara penyimpanan yang benar, Anda dapat memastikan telur tetap segar lebih lama, aman untuk dikonsumsi, dan mempertahankan nilai nutrisinya.
Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menyimpan telur di kulkas dengan benar, berdasarkan rekomendasi ilmiah dan praktik terbaik.
Mengapa Tidak Menyimpan Telur di Pintu Kulkas?
Banyak kulkas dilengkapi dengan rak khusus untuk telur di pintunya, sehingga wajar jika banyak orang menganggap ini tempat yang tepat. Namun, pintu kulkas adalah area dengan fluktuasi suhu paling tinggi karena sering dibuka dan ditutup.
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), telur harus disimpan pada suhu stabil di bawah 4 derajat Celsius untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kesegaran. Suhu di pintu kulkas sering kali lebih hangat, berkisar antara 6–10 derajat Celsius, yang dapat mempercepat pembusukan.
Selain itu, getaran dari buka-tutup pintu dapat merusak cangkang telur, meningkatkan risiko retak dan kontaminasi. Oleh karena itu, hindari menyimpan telur di pintu kulkas untuk memastikan kualitasnya tetap optimal.
Tempat Terbaik untuk Menyimpan Telur
Untuk menjaga kesegaran telur, simpanlah di bagian tengah atau belakang rak kulkas, di mana suhu lebih stabil dan dingin, idealnya antara 0–4 derajat Celsius. Gunakan karton telur asli atau wadah tertutup untuk melindungi telur dari bau makanan lain dan mencegah kerusakan cangkang.
Karton telur juga membantu menjaga posisi telur agar tetap stabil, mengurangi risiko pecah. Jika kulkas Anda memiliki laci dengan pengatur suhu, pastikan suhunya diatur untuk penyimpanan telur, bukan sayuran, karena laci sayuran biasanya lebih lembap dan hangat.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM), penyimpanan pada suhu yang tepat dapat memperpanjang masa simpan telur hingga 4–5 minggu sejak tanggal pengemasan.
Jangan Cuci Telur Sebelum Disimpan
Banyak orang mencuci telur sebelum menyimpannya di kulkas, berpikir ini akan membuatnya lebih bersih. Namun, mencuci telur dapat menghilangkan lapisan pelindung alami pada cangkang, yang disebut kutikula. Kutikula ini berfungsi mencegah masuknya bakteri seperti Salmonella melalui pori-pori cangkang.
Menurut penelitian dari Food Safety Authority, mencuci telur dengan air dapat membuka pori-pori cangkang, memungkinkan bakteri masuk, terutama jika telur disimpan dalam kondisi lembap. Jika telur kotor, cukup bersihkan dengan kain kering atau sedikit air hangat tepat sebelum digunakan, bukan sebelum disimpan. Pastikan telur kering sepenuhnya sebelum dimasukkan ke kulkas untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Simpan Telur dengan Posisi yang Benar
Posisi penyimpanan telur juga memengaruhi kesegarannya. Simpan telur dengan ujung tumpul menghadap ke atas dan ujung lancip ke bawah, seperti posisinya di karton asli. Posisi ini menjaga kuning telur tetap terpusat dan mencegah kantong udara di ujung tumpul bersentuhan langsung dengan cangkang, yang dapat mempercepat pembusukan.
Studi dari Journal of Food Protection menunjukkan bahwa penyimpanan dengan posisi ini dapat memperpanjang umur simpan telur hingga 10 hari lebih lama dibandingkan posisi terbalik. Jika karton telur tidak tersedia, gunakan wadah plastik atau keramik dengan penutup untuk menjaga stabilitas posisi dan melindungi dari bau.
Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa
Selalu periksa tanggal kedaluwarsa atau “best before” pada karton telur sebelum membeli dan menyimpannya. Menurut USDA, telur masih aman dikonsumsi hingga 3–5 minggu setelah tanggal pengemasan, asalkan disimpan dengan benar. Untuk memastikan kesegaran, lakukan tes sederhana: masukkan telur ke dalam mangkuk berisi air.
Telur segar akan tenggelam, sedangkan telur yang mulai rusak akan mengapung karena kantong udara di dalamnya membesar seiring waktu. Jika Anda membeli telur dari pasar tradisional tanpa tanggal kedaluwarsa, simpan tidak lebih dari 2–3 minggu di kulkas dan pastikan untuk memeriksa baunya sebelum digunakan.
Hindari Penyimpanan di Dekat Bahan Berbau Kuat
Telur memiliki cangkang berpori yang dapat menyerap bau dari makanan lain di kulkas, seperti bawang, ikan, atau keju. Bau ini dapat memengaruhi rasa telur, terutama jika digunakan untuk hidangan seperti telur rebus atau omelet. Untuk mencegahnya, simpan telur dalam karton asli atau wadah tertutup, dan jauhkan dari bahan berbau kuat.
Jika memungkinkan, atur kulkas Anda agar telur berada di rak terpisah dari daging mentah atau makanan beraroma tajam. Pastikan juga kulkas dibersihkan secara rutin untuk menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi silang.
Tips Tambahan untuk Penyimpanan Aman
Untuk memaksimalkan umur simpan telur, hindari memindahkan telur dari kulkas ke suhu ruangan berulang kali, karena perubahan suhu dapat menyebabkan kondensasi yang memicu pertumbuhan bakteri. Ambil hanya jumlah telur yang akan digunakan segera, dan kembalikan sisanya ke kulkas.
Jika Anda memiliki telur dalam jumlah besar, tulis tanggal pembelian pada karton untuk memudahkan pelacakan. Selain itu, pastikan kulkas Anda memiliki suhu yang konsisten dengan memeriksa termometer internal, idealnya diatur pada 2–4 derajat Celsius. Jika Anda bepergian dan membawa telur, gunakan kotak pendingin dengan suhu rendah untuk menjaga kesegarannya.