Work-Life Balance ala Ibu Milenial, Apakah Bisa Sambil Ngurus Anak?

Ilustrasi working mom
Sumber :
  • Freepik

Salah satu tantangan terbesar ibu milenial adalah tekanan sosial yang datang dari berbagai arah. Budaya patriarki yang masih mengakar di sebagian masyarakat menyebabkan ibu seringkali dibebani ekspektasi untuk menjadi pengasuh utama, terlepas dari apakah mereka juga berkarier secara profesional. 

Satu dari Tiga Anak Indonesia Alami ADB, Apa Itu?

Selain itu, stereotip “ibu ideal” yang sempurna dalam segala hal, baik dalam pekerjaan rumah tangga maupun dunia kerja, menambah beban mental yang tidak sedikit.

Tugas domestik yang tidak terbagi secara adil, kurangnya fasilitas publik seperti daycare yang terjangkau dan berkualitas, serta fleksibilitas kerja yang masih terbatas turut menjadi faktor penghambat tercapainya work-life balance. Ibu milenial sering mengalami mental load—beban pikiran yang datang dari perencanaan dan pengelolaan kehidupan keluarga sehari-hari—yang dapat menyebabkan stres berkepanjangan jika tidak dikelola dengan baik.

Strategi untuk Mencapai Work-Life Balance

Anak Tak Bisa Tenang di Tempat Umum? Jangan Langsung Dimarahi, Kenali Dulu Penyebabnya!

Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, bukan berarti ibu milenial tidak dapat menemukan cara untuk menyeimbangkan hidup. Beberapa strategi berikut terbukti efektif membantu ibu dalam menjaga keseimbangan antara dunia kerja dan peran sebagai orang tua:

1. Menyusun Prioritas yang Realistis

Bukan Sekadar Cerita Sebelum Tidur, Ini 7 Manfaat Membacakan Dongeng pada Anak

Mengenali dan menyusun skala prioritas adalah langkah awal yang penting. Tidak semua hal harus diselesaikan sekaligus. Fokus pada hal yang paling berdampak, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan keluarga.

Halaman Selanjutnya
img_title