Belajar dari Kasus Ponpes Al Khoziny, Ini 5 Hal yang Harus Diteliti Sebelum Masukkan Anak ke Pesantren
- ChatGPT
Pemahaman psikologi anak sangat penting agar guru dapat membimbing dan mendidik santri dengan tepat, menghindari metode kekerasan, dan mampu menangani permasalahan mental yang mungkin timbul. Memastikan bahwa pesantren memiliki program pelatihan atau melibatkan ahli psikologi adalah langkah proaktif yang harus dilakukan orang tua.
5. Memilih dengan Cinta: Pendekatan Non-Paksaan
Meskipun orang tua memiliki harapan besar, proses memilih dan memasukkan anak ke pesantren tidak boleh dilakukan dengan paksaan. Paksaan dapat mengganggu mental anak, yang pada akhirnya malah mengganggu ketertiban pondok.
Buya Yahya menyarankan, jika ingin memaksa, "paksalah dia dengan cara tidak terpaksa". Caranya adalah dengan menyenangkan anak, sering mengajaknya berkunjung ke pesantren, bercerita tentang keutamaan ulama dan pesantren, hingga membuatnya penasaran dan meminta sendiri untuk dipondokkan.
Salah satu cara unik yang disarankan Buya Yahya adalah mengajak anak berderma atau mengirim uang ke pondok yang dituju. Dengan melibatkan anak dalam kebaikan di tempat tersebut, akan muncul rasa kepemilikan dan berkah, yang lambat laun menimbulkan rasa penasaran dan keinginan untuk melihat pondok tersebut [05:18]. Ini adalah kecerdasan orang tua untuk meluluskan keinginannya tanpa kekerasan.