Waktu yang Tepat Memberikan MPASI, Terlalu Dini Bisa Membahayakan

Ilustrasi MPASI
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) merupakan langkah penting dalam perjalanan tumbuh kembang bayi, menandai transisi dari konsumsi ASI atau susu formula menuju makanan padat. 

Perkembangan Oromotor Sangat Penting Bagi Bayi, Apa Itu?

Pemberian MPASI yang tepat waktu tidak hanya mendukung kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga membantu perkembangan sistem pencernaan dan keterampilan motorik oral. Namun, memberikan MPASI terlalu dini dapat membahayakan kesehatan bayi, seperti risiko gangguan pencernaan, alergi, hingga obesitas di kemudian hari.

Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian MPASI memiliki waktu yang ideal serta tanda-tanda kesiapan yang perlu diperhatikan oleh orang tua. 

Satu dari Tiga Anak Indonesia Alami ADB, Apa Itu?

Artikel ini menyajikan informasi akurat dan informatif tentang waktu yang tepat untuk memulai MPASI, tanda kesiapan bayi, dan bahaya pemberian MPASI sebelum waktunya.

Usia Ideal untuk Memulai MPASI

Menurut WHO dan IDAI, usia ideal untuk memulai MPASI adalah saat bayi berusia 6 bulan. Pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah cukup matang untuk mencerna makanan padat, dan kebutuhan nutrisi bayi mulai meningkat, yang tidak dapat dipenuhi hanya oleh ASI atau susu formula.

Cara Membersihkan Peralatan MPASI, Jangan Sampai Anak Keracunan!

Sebelum usia 6 bulan, saluran pencernaan bayi masih sensitif dan enzim pencernaannya belum berkembang sempurna, sehingga pemberian makanan padat dapat menyebabkan gangguan seperti diare, sembelit, atau risiko tersedak. 

Selain itu, pemberian MPASI terlalu dini dapat mengurangi asupan ASI, yang merupakan sumber nutrisi utama untuk bayi di bawah 6 bulan.

Tanda Kesiapan Bayi untuk MPASI

Selain usia, orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi sebelum memulai MPASI. Menurut IDAI, beberapa tanda kesiapan meliputi kemampuan bayi untuk duduk dengan bantuan atau tanpa bantuan, menunjukkan koordinasi mata-tangan-mulut yang baik, serta kehilangan refleks mendorong lidah (tongue-thrust reflex).

Bayi yang siap biasanya juga menunjukkan minat terhadap makanan, seperti mencoba meraih makanan yang dimakan orang tua atau membuka mulut saat disodori sendok. 

Tanda-tanda ini biasanya muncul sekitar usia 6 bulan, tetapi setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter anak sangat dianjurkan untuk memastikan kesiapan bayi.

Risiko Pemberian MPASI Terlalu Dini

Pemberian MPASI sebelum bayi berusia 6 bulan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Pertama, sistem pencernaan yang belum matang dapat menyebabkan gangguan seperti kolik, diare, atau alergi makanan karena tubuh bayi belum mampu memproses protein atau karbohidrat kompleks.

Kedua, pemberian MPASI terlalu dini dapat meningkatkan risiko obesitas di masa kanak-kanak, karena bayi mungkin mengonsumsi kalori berlebih sebelum tubuhnya siap mengatur asupan makanan. 

Ketiga, pemberian makanan padat sebelum waktunya dapat mengganggu asupan ASI, yang kaya akan antibodi dan nutrisi penting untuk kekebalan tubuh bayi.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa pemberian MPASI sebelum usia 4 bulan meningkatkan risiko alergi makanan hingga 40% dibandingkan dengan pemberian pada usia 6 bulan.

Tips Memulai MPASI dengan Aman

Untuk memastikan pemberian MPASI berjalan lancar, orang tua disarankan untuk memulai dengan makanan bertekstur lunak dan mudah dicerna, seperti bubur beras yang disaring atau puree sayuran seperti wortel dan labu kuning. Berikan makanan dalam porsi kecil, sekitar 1-2 sendok teh, dan tingkatkan secara bertahap sesuai respons bayi.

Pilih waktu ketika bayi dalam kondisi tenang dan tidak lapar berlebihan, misalnya setelah menyusu. Pastikan juga untuk memperkenalkan satu jenis makanan baru setiap 3-5 hari untuk memantau potensi alergi. Hindari menambahkan gula, garam, atau penyedap pada MPASI, karena ginjal dan sistem pencernaan bayi belum siap memprosesnya.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Anak

Sebelum memulai MPASI, konsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi sangat penting untuk menyesuaikan jenis dan jadwal pemberian makanan dengan kondisi kesehatan bayi. 

Bayi dengan riwayat alergi makanan dalam keluarga atau kondisi medis tertentu, seperti refluks atau berat badan lahir rendah, mungkin memerlukan pendekatan khusus. Dokter juga dapat memberikan panduan tentang porsi dan frekuensi MPASI yang sesuai dengan tahap perkembangan bayi.