MPASI Zaman Dulu vs Zaman Sekarang, Mana yang Lebih Baik?
- Freepik
Lifestyle –Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan elemen kunci dalam parenting yang mendukung tumbuh kembang bayi usia 6 bulan ke atas, memastikan asupan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan fisik, kognitif, dan motorik. Pendekatan pemberian MPASI telah mengalami perubahan signifikan dari zaman dulu, yang mengandalkan tradisi keluarga, hingga zaman sekarang yang berbasis penelitian ilmiah. Perbedaan ini sering memicu pertanyaan di kalangan orang tua: apakah metode tradisional lebih baik, atau pendekatan modern lebih unggul?
Artikel ini mengupas perbandingan MPASI zaman dulu dan sekarang, mengevaluasi kelebihan serta kekurangan masing-masing, dan memberikan panduan untuk menerapkan pola asuh yang optimal bagi bayi. Dengan memahami kedua pendekatan, orang tua dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan anak.
MPASI Zaman Dulu
Pada generasi sebelumnya, MPASI diberikan berdasarkan tradisi keluarga dan ketersediaan bahan lokal. Menu umum meliputi bubur nasi encer, pisang tumbuk, atau tepung beras yang dicampur air gula. Pendekatan ini memiliki kelebihan, seperti penggunaan bahan alami yang mudah didapat, seperti pisang, ubi, atau jagung, yang mendukung kesederhanaan dalam pola asuh.
Persiapan MPASI zaman dulu tidak memerlukan alat canggih, sehingga cocok untuk lingkungan dengan sumber daya terbatas. Selain itu, keterlibatan keluarga besar dalam proses persiapan sering memperkuat ikatan sosial dalam parenting. Namun, pendekatan ini memiliki kekurangan signifikan.
Pemahaman tentang kebutuhan nutrisi spesifik bayi, seperti zat besi atau zinc, masih minim. Banyak orang tua memberikan MPASI sebelum usia 6 bulan berdasarkan mitos bahwa makanan padat membuat bayi lebih kenyang atau tidur lebih lama, padahal sistem pencernaan bayi belum siap. Selain itu, perhatian terhadap kebersihan atau tekstur makanan sering kurang memadai, meningkatkan risiko gangguan kesehatan.