Pola Asuh VOC Masih Dipakai Orang Tua? Ini 7 Dampaknya pada Anak

Ilustrasi anak menangis
Sumber :
  • Freepik

Pola asuh yang terlalu menekan membuat anak terbiasa memendam perasaan, karena merasa setiap pendapat akan dibantah atau diabaikan. Anak jadi tidak terbiasa menyampaikan apa yang ia rasakan atau butuhkan, yang kelak bisa berdampak pada kesehatan mental dan hubungan sosial di masa dewasa.

Anak Marah saat HP Diambil Tanda Kecanduan Gadget, Begini Saran Psikolog untuk Mengatasinya

3. Rendah Diri dan Takut Gagal

Orang tua ala VOC sering kali menuntut anak untuk sempurna dan tidak memberi ruang untuk kesalahan. Padahal, gagal adalah bagian penting dari proses belajar. Akibatnya, anak bisa tumbuh dengan rasa rendah diri, takut mencoba hal baru, bahkan merasa tidak pernah cukup baik, meskipun telah berusaha maksimal.

Deretan 10 Artis Indonesia Kompak Jalani Co-Parenting, Ada Acha Septriasa hingga Nafa Urbach

4. Rentan Mengalami Stres dan Gangguan Emosi

Tekanan yang terus-menerus dari rumah membuat anak lebih mudah stres, cemas, atau bahkan depresi. Mereka hidup dalam bayang-bayang ekspektasi dan hukuman. Anak yang tidak punya ruang aman di rumah rentan mengalami gangguan emosi sejak usia dini, yang berdampak panjang hingga dewasa.

Jangan Cuma Dimanja, Begini Cara Mengajari Anak Supaya Paham Kondisi Keuangan Orang Tua

5. Hubungan Anak dan Orang Tua Jadi Renggang

Dalam pola asuh yang penuh ketakutan, anak tidak akan nyaman bercerita kepada orang tuanya. Bahkan ketika sedang mengalami masalah serius, ia akan memilih diam atau mencari pelarian di luar. Ini membuat ikatan emosional orang tua-anak menjadi lemah dan tidak saling percaya.

Halaman Selanjutnya
img_title