Menguak Rahasia Ingatan Super Shafa COC Season 2 Hafal 208 Kartu Bridge
- instagram.com/shafaarianata
Lifestyle – Dalam dunia yang serba cepat dan penuh informasi seperti saat ini, kemampuan untuk mengingat dan mengolah data dalam jumlah besar menjadi semakin berharga. Fenomena ini seringkali terlihat pada individu-individu yang menunjukkan kapasitas memori luar biasa, salah satunya adalah Shafa Annisa Rahmadani Arianata peserta Clash of Champions (COC) Season 2 yang berhasil menghafal 208 kartu.
Kemampuan Shafa yang mungkin terlihat seperti bakat alami semata. Namun, kemampuan mengingat bisa dilatih dari penerapan teknik-teknik memori yang telah teruji dan terbukti efektivitasnya selama berabad-abad.
Shafa yang merupakan mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, rahasianya mampu menghafal 208 dalam waktu cenderung singkat adalah menerapkan Metode Loci dan Metode Asosiasi. Dua metode ini menjadi fondasi bagi banyak ahli memori dan kompetisi daya ingat di seluruh dunia.
Berikut penjelasan kedua metode ini bekerja, prinsip-prinsip di baliknya, serta bagaimana kombinasi keduanya dapat menghasilkan daya ingat yang impresif, seperti yang ditunjukkan oleh Shafa COC.
Metode Loci
Metode Loci, atau sering disebut juga "Istana Memori" atau "Istana Pikiran", adalah teknik memori kuno yang telah digunakan sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Nama "Loci" berasal dari bahasa Latin yang berarti "tempat".
Prinsip dasar metode ini adalah mengaitkan informasi yang ingin diingat dengan lokasi-lokasi fisik yang familiar dan berurutan dalam pikiran. Shafa COC secara spesifik menyebutkan bahwa ia membuat lokasi dari suatu tempat yang pernah dia kunjungi dan menekankan bahwa urutan lokasi ini harus sesuai dan konstan".
Bagaimana ini bekerja? Bayangkan sebuah rumah yang sangat Anda kenal, misalnya rumah masa kecil Anda, atau rute perjalanan harian Anda dari rumah ke kantor. Setiap ruangan, setiap perabot, atau setiap titik di sepanjang rute tersebut dapat dijadikan "loci" atau lokasi memori.
Untuk menghafal daftar item, Anda akan secara mental menempatkan setiap item di lokasi-lokasi yang berurutan ini. Misalnya, jika Anda ingin mengingat daftar belanja yang panjang maka Anda bisa membayangkan sebotol susu diletakkan di ambang pintu, sekeranjang buah di sofa ruang tamu, sekantong beras di meja makan, dan seterusnya.
Ketika Anda ingin mengingat daftar tersebut, Anda cukup berjalan secara mental melalui lokasi-lokasi yang telah Anda tetapkan, dan setiap item akan "muncul" di tempatnya. Kekuatan metode Loci terletak pada kemampuan otak manusia untuk mengingat ruang dan lokasi dengan sangat baik. Dengan memanfaatkan memori spasial ini, informasi abstrak menjadi lebih konkret dan mudah diakses.
Kunci keberhasilan metode ini, seperti yang ditekankan Shafa, adalah konsistensi dalam urutan lokasi yang digunakan. Semakin sering Anda menggunakan rute atau lokasi yang sama, semakin kuat asosiasi antara lokasi dan informasi, dan semakin cepat Anda dapat mengingatnya. Metode ini memungkinkan seseorang untuk menyimpan urutan informasi yang sangat panjang tanpa kebingungan, karena setiap informasi memiliki "alamat" spasialnya sendiri.
Metode Asosiasi
Metode Asosiasi adalah teknik memori lain yang sangat kuat dan sering digunakan bersamaan dengan Metode Loci. Prinsipnya adalah menghubungkan informasi yang ingin diingat dengan gambar, cerita, atau konsep lain yang sudah dikenal, seringkali dengan cara yang tidak biasa, lucu, atau bahkan absurd untuk membuatnya lebih mudah diingat.
Shafa COC menjelaskan bahwa ia "mengasosiasikan kartu-kartu tersebut menjadi objek kemudian objek-objek ini dan diletakkan di lokasi yang sudah dibuat, seperti membuat film saat mengingat kartu-kartu tersebut. Ini adalah inti dari bagaimana Shafa dapat menghafal 208 kartu.
Setiap kartu remi, yang pada dasarnya adalah simbol abstrak (misalnya, 2 Hati, Raja Sekop), diubah menjadi objek visual yang konkret dan mudah dibayangkan. Misalnya, kartu As Hati bisa diasosiasikan dengan "apel merah besar yang berdetak seperti jantung", kartu 7 Sekop dengan "tujuh pedang tajam yang menari-nari", atau Ratu Keriting dengan "seorang ratu berambut keriting yang sedang menari balet".
Setelah setiap kartu memiliki representasi objek yang unik dan mudah divisualisasikan, langkah selanjutnya adalah menciptakan narasi atau "film" yang menghubungkan objek-objek tersebut di sepanjang rute Metode Loci Anda.
Sinergi Dua Metode untuk Daya Ingat Optimal
Keberhasilan Shafa COC dalam menghafal 208 kartu tidak hanya terletak pada penggunaan salah satu metode, melainkan pada sinergi yang kuat antara Metode Loci dan Metode Asosiasi. Metode Loci menyediakan kerangka kerja spasial yang terstruktur, sistematis, dan mudah diakses untuk menyimpan informasi.
Sementara itu, Metode Asosiasi mengisi kerangka tersebut dengan konten visual yang menarik, mudah diingat, dan seringkali tak terlupakan. Tanpa Metode Loci, asosiasi visual mungkin akan menjadi acak dan sulit untuk diurutkan kembali saat dibutuhkan. Sebaliknya, tanpa Metode Asosiasi, menempatkan kartu-kartu abstrak di lokasi-lokasi mungkin tidak akan seefektif itu dalam menciptakan jejak memori yang kuat.
Kombinasi kedua metode ini memungkinkan otak untuk memproses informasi secara multi-indera dan spasial, memanfaatkan kekuatan alami memori manusia yang cenderung lebih baik dalam mengingat gambar dan lokasi daripada deretan angka atau simbol abstrak.
Ini adalah bukti nyata bahwa daya ingat luar biasa bukanlah semata-mata anugerah genetik yang langka, melainkan keterampilan yang dapat dilatih dan dikembangkan secara signifikan melalui teknik yang tepat dan latihan yang konsisten. Bagi siapa pun yang ingin meningkatkan daya ingat mereka, baik untuk tujuan akademik, profesional, atau sekadar untuk kehidupan sehari-hari, memahami dan mempraktikkan Metode Loci dan Asosiasi adalah langkah awal yang sangat menjanjikan dan transformatif.
Contoh penerapan Metode Asosiasi dan Metode Loci
Jika Anda memiliki urutan kartu: As Hati, 7 Sekop, Ratu Keriting.
- As Hati diasosiasikan dengan "apel merah besar" (objek 1).
- 7 Sekop diasosiasikan dengan "tujuh pedang yang berputar" (objek 2).
- Ratu Keriting diasosiasikan dengan "seorang ratu berambut keriting yang menari" (objek 3).
Kemudian, Anda akan menempatkan "film" ini di lokasi Loci Anda:
- Di pintu masuk rumah (Loci 1), Anda melihat apel merah besar yang tiba-tiba berguling masuk.
- Di meja ruang tamu (Loci 2), Anda melihat tujuh pedang yang berputar menari di atas meja.
- Di kulkas dapur (Loci 3), seorang ratu berambut keriting membuka kulkas dan menari di dalamnya.
Semakin aneh, lucu, atau dramatis asosiasi dan cerita yang Anda buat, semakin mudah otak Anda mengingatnya. Otak manusia cenderung lebih mudah mengingat informasi yang memiliki elemen visual, emosional, atau yang melanggar ekspektasi. Dengan menciptakan "film" mental yang hidup, Shafa COC tidak hanya mengingat urutan kartu, tetapi juga menciptakan pengalaman memori yang kaya dan mudah diakses.