Perjalanan Kim Kardashian dari Parenting Permisif ke Otoritatif, Mana yang Lebih Efektif?

Kim Kardashian
Sumber :
  • Instagram/kimkardashian

LifestyleKim Kardashian, salah satu figur publik paling terkenal di dunia, telah lama menjadi sorotan karena gaya hidupnya yang glamor. Namun, di balik sorotan kamera, perjalanan Kim sebagai ibu dari empat anak—North, Saint, Chicago, dan Psalm—menunjukkan transformasi menarik dalam pendekatan parenting-nya. Dari gaya permisif yang longgar, ia kini beralih ke pendekatan otoritatif yang lebih terstruktur. Apa yang mendorong perubahan ini, dan bagaimana dampaknya terhadap perkembangan anak-anaknya?

Awal Mula: Parenting Permisif

Waspada Herpes, Aktris Georgia Harrison Larang Sembarang Orang Cium Bayinya

Pada awal perjalanan sebagai ibu, Kim dikenal menerapkan gaya parenting permisif, yang ditandai dengan pendekatan yang santai dan memberikan kebebasan besar kepada anak-anak. Dalam wawancara sebelumnya, ia mengaku ingin anak-anaknya mengeksplorasi dunia tanpa banyak batasan, mencerminkan keyakinannya bahwa kreativitas anak akan berkembang dengan kebebasan. Misalnya, North, anak sulungnya, sering diberi keleluasaan untuk mengekspresikan diri melalui fashion dan media sosial sejak usia muda.

Namun, pendekatan ini tidak selalu berjalan mulus. Kim pernah mengakui bahwa gaya permisifnya menyebabkan tantangan dalam menetapkan batasan, terutama ketika anak-anak mulai menunjukkan perilaku yang sulit dikendalikan. Tanpa aturan yang jelas, anak-anaknya kadang kesulitan memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Hal ini mendorong Kim untuk mengevaluasi kembali pendekatannya, terutama setelah berkonsultasi dengan psikolog anak dan mengamati dinamika keluarga lainnya.

Transisi ke Pendekatan Otoritatif

Metode Attachment Style dari Kourtney Kardashian, Efektif Buat Bonding atau Merepotkan?

Sekitar dua tahun lalu, Kim mulai mengadopsi pendekatan parenting otoritatif, yang menggabungkan kehangatan dan dukungan emosional dengan aturan yang jelas dan konsisten. Pendekatan ini menekankan pentingnya komunikasi dua arah antara orang tua dan anak, serta penerapan disiplin yang adil. Kim mulai menetapkan jadwal harian yang terstruktur untuk anak-anaknya, termasuk waktu untuk belajar, bermain, dan istirahat. Ia juga memperkenalkan konsekuensi logis untuk perilaku tertentu, seperti membatasi waktu layar jika anak-anak tidak menyelesaikan tugas sekolah.

Perubahan ini terlihat jelas dalam cara Kim mengelola kehadiran anak-anaknya di media sosial. Jika sebelumnya North memiliki kebebasan untuk memposting konten secara spontan, kini Kim menerapkan pengawasan ketat dan hanya mengizinkan konten yang sesuai dengan usia anak. "Saya ingin mereka tetap menjadi anak-anak, tetapi juga belajar bertanggung jawab atas apa yang mereka bagikan," ujar Kim dalam sebuah wawancara.

Dampak pada Perkembangan Anak

Trik Bikin Anak Berhenti Ngompol Tanpa Malu-Malu

Psikolog anak, Dr. Sarah Johnson, menjelaskan bahwa pendekatan otoritatif sering dianggap sebagai gaya parenting yang paling efektif karena menyeimbangkan antara kasih sayang dan disiplin. Dalam kasus Kim, anak-anaknya mulai menunjukkan peningkatan dalam keterampilan pengendalian diri dan tanggung jawab. Misalnya, Saint, yang kini berusia sembilan tahun, dilaporkan menjadi lebih teratur dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya, sementara Chicago menunjukkan kemajuan dalam kemampuan sosialnya di sekolah.

Namun, transisi ini tidak tanpa tantangan. Kim mengakui bahwa anak-anaknya awalnya menolak aturan baru, terutama karena mereka terbiasa dengan kebebasan. Untuk mengatasi hal ini, ia melibatkan anak-anak dalam diskusi tentang pentingnya aturan, sehingga mereka merasa dihargai dan didengar. Pendekatan ini membantu membangun rasa saling percaya antara Kim dan anak-anaknya.

Pelajaran dari Perubahan Kim

Perjalanan Kim dari parenting permisif ke otoritatif memberikan pelajaran berharga bagi orang tua. Pendekatan permisif, meskipun memungkinkan anak untuk mengeksplorasi, dapat menyebabkan kurangnya struktur yang penting untuk perkembangan disiplin. Sebaliknya, pendekatan otoritatif menawarkan keseimbangan yang mendukung perkembangan emosional dan perilaku anak. Dengan konsistensi dan komunikasi yang baik, Kim berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anaknya untuk tumbuh menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.