Kapan Waktu Tepat Memulai MPASI? Masih Banyak Orang Tua yang Salah Kaprah

Ilustrasi MPASI
Sumber :
  • Freepik

Kesalahpahaman Umum tentang Waktu MPASI

Kakek-Nenek yang Terlalu Memanjakan, Apakah Merusak Disiplin Anak?

Banyak kesalahpahaman dalam parenting terkait waktu pemberian MPASI yang masih dipercaya oleh sebagian orang tua. Pertama, ada mitos bahwa MPASI dapat diberikan sebelum usia 6 bulan untuk membuat bayi lebih kenyang atau tidur lebih lama. Faktanya, sistem pencernaan bayi belum siap sebelum 6 bulan, sehingga pemberian dini meningkatkan risiko alergi, diare, atau gangguan pencernaan. 

Kedua, sebagian orang tua percaya menunda MPASI hingga lebih dari 6 bulan lebih baik untuk kesehatan bayi. Padahal, penundaan ini dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan zinc, yang berisiko menghambat pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Ketiga, anggapan bahwa bayi yang besar atau gemuk perlu MPASI lebih awal juga keliru, karena berat badan tidak mencerminkan kesiapan sistem pencernaan. Terakhir, mitos bahwa MPASI dini mempercepat perkembangan justru dapat mengganggu pola asuh yang berfokus pada nutrisi seimbang.

Risiko Pemberian MPASI yang Tidak Tepat Waktu

Perbedaan Gaya Asuh Nenek vs Ibu, Apa Dampaknya ke Anak?

Pemberian MPASI yang tidak sesuai waktu memiliki konsekuensi serius. Jika diberikan terlalu dini, bayi berisiko mengalami alergi makanan, gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare, serta penurunan asupan ASI yang masih sangat penting. Sebaliknya, menunda MPASI terlalu lama dapat menyebabkan kekurangan nutrisi esensial, seperti zat besi, yang berpotensi memicu anemia, gangguan pertumbuhan, atau kesulitan menerima tekstur makanan baru. Dalam jangka panjang, kesalahan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, gangguan pola makan, atau masalah perkembangan lainnya, yang dapat memengaruhi efektivitas pola asuh orang tua dalam mendukung kesehatan anak.

Tips Memulai MPASI dengan Benar

Untuk memastikan MPASI dimulai dengan benar, orang tua perlu mengambil langkah yang tepat. Pertama, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk menilai kesiapan bayi. Kedua, mulailah dengan porsi kecil, sekitar 1-2 sendok teh, dan tingkatkan secara bertahap sesuai respons bayi. Ketiga, gunakan bahan makanan tunggal, seperti puree wortel atau apel, untuk memudahkan identifikasi alergi. 

Halaman Selanjutnya
img_title
Anak Diasuh Nenek Sejak Bayi, Begini Ikatan Emosionalnya Bisa Terbentuk