Stop Asal Posting! Begini Cara Mengajarkan Anak Lindungi Privasi Online

Ilustrasi anak selfie
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Seiring berkembangnya teknologi digital, tren berbagi kehidupan pribadi melalui media sosial menjadi fenomena global yang tak terelakkan. Salah satu bentuknya yang kini umum dilakukan oleh para orangtua adalah sharenting—yakni praktik membagikan foto, video, atau informasi pribadi anak secara daring. Mulai dari foto USG, momen pertama kali berjalan, hingga kegiatan sehari-hari anak menjadi konsumsi publik yang seringkali dilakukan tanpa pertimbangan panjang. Meski tampak tidak berbahaya, praktik ini memiliki implikasi serius terhadap privasi anak, terutama dalam jangka panjang.

Gak Perlu Libatkan Anak! Ini Cara Orangtua Tampil Kreatif dan Aman di TikTok

Di tengah perubahan dinamika digital, sudah saatnya orangtua melakukan transisi dari sharenting menuju pola asuh yang mengedepankan kesadaran digital. Tidak cukup hanya menjaga keamanan anak di dunia nyata, orangtua juga harus membekali anak dengan keterampilan untuk melindungi dirinya di ruang digital. 

Sharenting dan Dampaknya terhadap Privasi Anak

Sharenting pada dasarnya dilakukan dengan niat baik: berbagi kebahagiaan dan momen tumbuh kembang anak kepada kerabat dan teman. Namun, tindakan tersebut bisa membawa dampak serius. Dalam banyak kasus, data anak yang diunggah secara publik bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Ancaman seperti pencurian identitas, penyalahgunaan wajah anak untuk konten tak senonoh, hingga pembentukan profil digital anak tanpa sepengetahuannya menjadi hal yang patut diwaspadai.

Berbagi Tanpa Bahaya, 5 Cara Aman Mengabadikan Momen Anak Tanpa Media Sosial

Selain itu, anak-anak yang kehidupannya sudah terekspos sejak dini sering kali kehilangan kontrol atas narasi digital mereka. Ketika beranjak remaja atau dewasa, mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan jejak digital yang telah dibuat oleh orangtuanya. Dalam konteks parenting modern, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa anak juga memiliki hak atas privasinya sendiri, termasuk dalam ruang digital.

Literasi Digital: Kebutuhan dalam Pola Asuh Masa Kini

Anak-anak yang tumbuh di era digital memerlukan bekal literasi digital sejak dini. Literasi ini bukan hanya soal kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga pemahaman mengenai hak digital, data pribadi, keamanan informasi, dan etika berinteraksi di internet.

Halaman Selanjutnya
img_title
Waspada! Postingan Orang Tua di Medsos Bisa Mengancam Masa Depan Anak