Geger Ayam Goreng Widuran Tak Halal, Kenali Ciri-Ciri Makanan Berlemak Babi
- Pixabay/ Chris und Alisia Alpinger
Lifestyle – Kasus heboh yang menimpa rumah makan legendaris Ayam Goreng Widuran di Solo belakangan ini menjadi pengingat keras bagi konsumen dan pelaku usaha akan pentingnya transparansi, terutama terkait isu kehalalan. Restoran yang telah berdiri sejak 1973 ini menjadi sorotan setelah terungkap bahwa kremesan untuk ayam gorengnya diolah menggunakan minyak babi, padahal selama ini tidak ada informasi jelas mengenai status non-halalnya.
Kejadian ini memicu keresahan, khususnya di kalangan masyarakat Muslim, yang selama puluhan tahun menyantap hidangan tersebut tanpa menyadari penggunaan bahan non-halal. Polemik Ayam Widuran ini semakin menggarisbawahi urgensi bagi konsumen untuk memahami ciri-ciri makanan yang diolah dengan minyak babi, terutama jika produk tersebut tidak memiliki label halal yang jelas.
Minyak Babi dalam Kuliner: Ciri Khas Menurut Pakar
Minyak babi atau lard telah lama digunakan dalam berbagai tradisi kuliner dunia, dikenal karena kemampuannya memberikan karakteristik unik pada makanan. Menurut pakar kuliner, ada beberapa indikasi yang bisa diperhatikan:
Tekstur Sangat Renyah dan "Flaky":
Salah satu ciri paling mencolok adalah tekstur makanan yang digoreng atau dipanggang dengan minyak babi akan terasa sangat renyah di luar, namun tetap lembut di dalam. Ini karena minyak babi memiliki titik asap yang tinggi, memungkinkan makanan matang sempurna dengan kerenyahan maksimal. Untuk produk pastry atau kue, minyak babi dapat menciptakan tekstur bersisik atau berlapis (flaky) yang khas dan sensasi "meleleh di mulut".
Rasa Gurih yang Kuat (Umami) dan Khas: