Dari Lab ke Dapur, Inilah Rahasia Umami dalam Masakan Nusantara

Ilustrasi makanan
Sumber :
  • Pixabay

Lifestyle –Monosodium glutamat (MSG) sering disebut sebagai rahasia di balik kelezatan masakan Nusantara. Dikenal sebagai penyedap rasa yang menghadirkan cita rasa umami, MSG telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dapur Indonesia

8 Ide Masakan Praktis dan Meriah untuk Rayakan Momen 17 Agustusan Bersama Keluarga

Namun, bagaimana MSG diproduksi, mengapa ia begitu berpengaruh pada rasa makanan, dan apa manfaatnya? Mari kita jelajahi dari perspektif teknologi dan kuliner.

Proses Produksi MSG: Sains di Balik Rasa

MSG dihasilkan melalui teknologi fermentasi canggih, sebuah proses yang menggabungkan sains dan presisi. Bahan baku seperti tebu atau jagung difermentasi menggunakan mikroorganisme khusus untuk menghasilkan asam glutamat. 

Kapan Waktu yang Tepat Konsumsi Karbohidrat, Protein dan Lemak? Ini Jawabannya

Proses ini mirip dengan pembuatan kecap atau yogurt, di mana bakteri bekerja untuk mengubah bahan mentah menjadi senyawa beraroma. Setelah fermentasi, asam glutamat dimurnikan dan dikristalisasi menjadi MSG yang siap digunakan. 

Teknologi modern memastikan standar keamanan dan kualitas tinggi, menjadikan MSG produk yang aman dan andal untuk masakan sehari-hari.

Mengapa MSG Mempengaruhi Rasa?

Mie Njem Duit hingga Nasgor Miyabi, Nama Makanan Unik Buat Jualan di Facebook

Umami, yang dikenal sebagai rasa kelima setelah manis, asam, pahit, dan asin, adalah inti dari keajaiban MSG. Asam glutamat dalam MSG merangsang reseptor rasa di lidah, menciptakan sensasi gurih yang mendalam. 

Dalam masakan Nusantara seperti rendang, soto, atau nasi goreng, MSG memperkuat cita rasa alami bahan-bahan seperti daging, rempah, atau sayuran. Ia tidak mengubah rasa asli, melainkan menonjolkan harmoni rasa, membuat setiap suapan terasa lebih kaya dan memuaskan.

Manfaat MSG dalam Masakan Nusantara

MSG menawarkan manfaat praktis bagi juru masak rumahan maupun profesional. Pertama, ia hemat digunakan; sedikit saja MSG mampu meningkatkan cita rasa tanpa menambah banyak garam atau bumbu lain. 

Kedua, MSG membantu menciptakan konsistensi rasa, terutama dalam masakan tradisional yang kompleks seperti opor atau gulai. Ketiga, MSG mendukung gaya hidup modern yang mengutamakan efisiensi, memungkinkan hidangan lezat disiapkan dalam waktu singkat. 

Studi ilmiah juga telah membuktikan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam jumlah wajar, menepis mitos seputar efek sampingnya. Kunjungan akademik bertajuk “Meluruskan Rasa, Menguatkan Fakta" yang terdiri dari 14 staf dosen Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia mendapatkan sambutan hangat dari PT Sasa Inti. 

Dalam kunjungan ini, para profesor diajak masuk langsung ke “dapur produksi” Sasa MSG di pabrik Gending. Mereka menyusuri area produksi, menyaksikan teknologi fermentasi mutakhir, serta mendalami bagaimana standar mutu dan keberlanjutan dijalankan secara konsisten dalam tiap tahapan proses. Suasana diskusi berlangsung dinamis, mencerminkan semangat kolaborasi antara dunia akademik dan industri.

Tidak hanya menyerap pengetahuan teknis, para peserta juga mengikuti sesi olahraga pagi bersama karyawan dan menikmati eksplorasi rasa melalui demo masak serta jamuan santap bersama Chef Kong, membangun pemahaman menyeluruh dari proses hingga pemanfaatan produk.

Umami: Jembatan Tradisi dan Modernitas

Kunjungan di PT Sasa Inti

Photo :
  • Istimewa

Dalam budaya kuliner Indonesia, umami bukanlah hal baru. Bahan tradisional seperti terasi atau kecap ikan juga menghadirkan umami, tetapi MSG menawarkan cara praktis untuk mencapainya. 

Dengan teknologi fermentasi yang terus berkembang, MSG menjadi jembatan antara tradisi kuliner Nusantara dan kebutuhan dapur modern. Dari lab ke dapur, MSG terus memperkaya pengalaman menyantap masakan Indonesia dengan sentuhan gurih yang tak terlupakan.

"Kami percaya bahwa edukasi publik, terutama lewat kolaborasi dengan akademisi, sangat penting untuk meluruskan misinformasi tentang MSG. Dengan proses fermentasi yang aman dan standar mutu tinggi, kami ingin menunjukkan bahwa MSG adalah bagian dari solusi rasa yang bertanggung jawab,” ujar Setio Adi Susanto, Plant Head PT Sasa Inti Gending, dalam keterangannya. 

Sebagai penutup rangkaian kunjungan, para peserta mengikuti plant tour menyeluruh, sebelum melanjutkan perjalanan ke Bromo untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Momen menyaksikan sunrise dan sarapan bersama di savana bukan sekadar wisata, melainkan bagian dari holistic experience yang ingin dihadirkan oleh PT Sasa Inti.