Lembur Kerja Sampai Malam Hari Bisa Sebabkan Kemandulan

Ilustrasi kerja remote / digital nomad
Sumber :
  • Freepik

Sementara pada pria, pola tidur yang tidak teratur dapat menurunkan produksi testosteron, sehingga berdampak pada jumlah dan kualitas sperma.

5 Kebiasaan yang Diam-Diam Menghambat Hidupmu

“Kami sering menjumpai pasangan muda yang kesulitan memiliki anak tanpa ada masalah medis yang jelas. Setelah ditelusuri, gaya hidup dan kebiasaan kerja larut malam sering kali menjadi penyebab tersembunyi,” ungkap Gupta.

Stres

Stres bukan hanya memengaruhi pikiran, tapi juga tubuh hingga ke tingkat sel. Bagi kesuburan, dampaknya bisa seburuk efek rokok atau alkohol. Ia menjelaskan bahwa para profesional yang sering bekerja larut malam cenderung menambah tekanan pada tubuhnya sendiri, karena sering melewatkan waktu makan, terlalu banyak mengonsumsi kafein, dan bergantung pada makanan instan. Pola makan yang buruk, jika dikombinasikan dengan stres, dapat melemahkan kesehatan reproduksi secara signifikan.

Menunda kehamilan

Mengenal Hurry Sickness, Intai Kesehatan Fisik dan Mental Ibu dan Pekerja

Lebih jauh lagi, Dr. Gupta menyoroti bahwa dampak budaya kerja malam tidak hanya dirasakan secara individu, tetapi juga berpengaruh pada perencanaan keluarga. Banyak pasangan menunda memiliki anak karena ingin fokus pada karier, dan ketika akhirnya mereka mencari bantuan medis, usia sudah menjadi faktor tambahan yang menurunkan peluang kesuburan.

“Pasangan berusia 30-an sering datang berharap hasil yang cepat, padahal kesuburan memang menurun seiring bertambahnya usia. Budaya kerja larut malam mempercepat penurunan itu. Karena itulah, kesadaran sejak dini sangat penting,” jelas Dr. Gupta.

Halaman Selanjutnya
img_title
Masak Tanpa Ribet, Cara Bikin Dapur Tetap Bersih Meski Waktu Mepet