Ratusan Bayi Gaza Terancam Malnutrisi

Warga Gaza dapat bantuan dari Indonesia.
Sumber :
  • BMH.

Lifestyle – Ratusan bayi di kamp-kamp pengungsian Khan Younis kini menghadapi kondisi yang memprihatinkan. 

Gak Punya Sterilizer? Begini Tips Membersihkan Peralatan Bayi yang Higienis

Blokade panjang serta konflik yang terus berlangsung membuat akses pangan, obat-obatan, dan layanan kesehatan semakin terbatas. Situasi tersebut menjadikan bayi dan balita berada di ambang malnutrisi akut.

 

Tanda-tanda Anak Mengalami Speech Delay, Kapan Harus Khawatir dan Perlu Konsultasi Dokter?

Laporan dari relawan kemanusiaan menyebutkan, banyak ibu terpaksa mengandalkan makanan seadanya untuk memberi asupan gizi pada anak mereka. Keterbatasan stok pangan menyebabkan bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sementara fasilitas kesehatan kewalahan menangani lonjakan kasus gizi buruk.

 

Kebiasaan Sebelum Tidur Ini Bisa Diam-Diam Bikin Anak Lebih Cerdas

Organisasi kesehatan internasional bahkan mengingatkan bahwa tingginya angka malnutrisi di Gaza dapat berdampak pada peningkatan angka kematian bayi dan balita. Kondisi ini diperburuk dengan minimnya akses air bersih dan sanitasi, yang membuat bayi semakin rentan terserang penyakit infeksi.

 

Di sejumlah kamp pengungsian, banyak bayi terlihat kurus dan lemah. Para ibu mengaku kesulitan memberikan ASI eksklusif karena tubuh mereka sendiri kekurangan asupan makanan. Situasi ini menimbulkan lingkaran krisis gizi yang sulit diputus tanpa adanya bantuan dari luar.

 

Di tengah kondisi genting itu, secercah harapan hadir melalui upaya kemanusiaan yang digerakkan masyarakat Indonesia. Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menyalurkan 100 paket susu formula khusus bayi ke wilayah Khan Younis. Bantuan tersebut berasal dari donasi M. Reza Pranata, Owner PT Indo Anata Development, sebagai bentuk solidaritas untuk anak-anak Gaza.

 

“Terima kasih kepada para donatur. Susu formula ini sangat kami butuhkan untuk anak-anak kami. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlipat,” tutur seorang ibu sambil menahan tangis saat menerima bantuan, dikutip dari keterangannya, Jumat 26 September 2025. 

 

Direktur Utama BMH, Supendi, menegaskan bahwa penyaluran bantuan ini bukan sekadar logistik semata.


“Pengiriman 100 paket susu formula ini menjadi bukti solidaritas kemanusiaan. Bahkan di tengah konflik, hak bayi untuk mendapatkan gizi layak dan masa depan sehat tetap harus diperjuangkan,” ujarnya.

 

Asupan gizi seimbang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Gaza yang sebagian besar hanya bisa mengandalkan bantuan darurat. Kondisi darurat gizi ini jika tidak segera diatasi, berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatan generasi penerus.

 

“Anak-anak Gaza adalah generasi penerus yang tidak boleh kita biarkan kehilangan masa depannya. Setiap dukungan, sekecil apa pun, akan sangat berarti bagi mereka,” tambah Supendi.

 

Bagi warga Gaza, bantuan susu formula dari Indonesia bukan sekadar asupan gizi tambahan. Lebih dari itu, bantuan ini adalah simbol kepedulian, bahwa di luar sana masih banyak saudara yang turut merasakan penderitaan mereka. Harapan itu menjadi energi untuk terus bertahan di tengah krisis kemanusiaan yang tak kunjung reda.