Kenapa Rasa ‘Kurang’ Selalu Ada Meski Dompet Menipis? Begini Penjelasan Psikolog
Senin, 22 September 2025 - 08:00 WIB
Sumber :
- Freepik
Instant gratification adalah kecenderungan untuk memilih kepuasan cepat ketimbang menunggu hasil jangka panjang. Dalam konteks belanja, ini terlihat jelas.
- Diskon “hanya hari ini”,
- Flash sale lima menit,
- Promo “beli satu gratis satu”,
Baca Juga :
Isu Kesehatan Mental Tak Boleh Dianggap Aib
semuanya didesain untuk memicu otak agar merasa harus segera bertindak. Belanja online bahkan membuat semuanya lebih mudah. Tinggal klik, tinggal bayar, barang segera sampai. Sensasi cepat ini memperkuat siklus dopamine yang membuat kita makin sulit menahan diri.
Kenapa Rasa ‘Kurang’ Selalu Ada
Meski dompet menipis, rasa ingin belanja terus muncul. Ada beberapa alasannya:
- Belanja sebagai pelarian emosi. Saat stres, cemas, atau merasa kurang percaya diri, belanja jadi “obat sementara” untuk memperbaiki mood.
- Ledakan dopamine yang cepat hilang. Setelah membeli barang baru, rasa puas muncul sebentar, lalu hilang. Otak pun mencari cara untuk mengulanginya.
- Perbandingan sosial. Media sosial membuat kita melihat orang lain pamer barang baru, dan otak menafsirkan bahwa kita juga harus punya agar tidak ketinggalan.
Inilah sebabnya, meski uang terbatas, dorongan belanja bisa terasa begitu kuat.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, fenomena ini bukan sekadar alasan. Ada bukti ilmiah bahwa belanja memang bisa mengaktifkan sistem reward di otak.