Demo hingga Penjarahan, Bagaimana Situasi Sebuah Negara Mempengaruhi Mental Warganya?
Rabu, 3 September 2025 - 00:00 WIB
Sumber :
- Freepik
Hal ini memberi gambaran bahwa kondisi sosial-politik yang penuh ketegangan, seperti demo di Indonesia, berpotensi meningkatkan kerentanan serupa di masyarakat kita.
Baca Juga :
Tetap Aman Saat Demo, Panduan Keselamatan Bagi Pekerja Kantoran yang Masih Masuk Hari Ini
Profesor epidemiologi psikiatri di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Karestan Koenen menjelaskan bahwa paparan terus-menerus terhadap berita kekerasan, protes, atau konflik sosial dapat menimbulkan stres kronis.
“Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa melemahkan kesehatan mental, terutama bagi mereka yang sudah memiliki kerentanan sebelumnya,” kata dia.
Artinya, situasi demo yang terus terjadi tidak hanya menjadi isu politik semata, melainkan juga ancaman terselubung bagi kesehatan mental masyarakat yang setiap hari ‘hidup’ dalam bayang-bayang ketidakpastian.
Dampak Nyata di Kehidupan Sehari-hari
- Meningkatnya rasa cemas – Banyak orang merasa takut beraktivitas di luar rumah karena khawatir terjebak kericuhan.
- Stres akibat informasi berlebihan – Paparan media sosial dan berita yang penuh konflik bisa memicu kelelahan mental.
- Gangguan tidur – Kekhawatiran terhadap masa depan dan kondisi negara membuat sebagian orang kesulitan tidur nyenyak.
- Produktivitas menurun – Pegawai yang masih harus WFO di tengah demonstrasi bisa merasa tidak fokus dan cepat lelah.
Bagaimana Mengurangi Dampaknya?
Halaman Selanjutnya
Batasi paparan berita: Pilih sumber berita yang kredibel, jangan terus-menerus terpaku pada informasi negatif.Jaga rutinitas sehat: Olahraga, tidur cukup, dan makan teratur bisa membantu menstabilkan kondisi psikologis.Dukung sesama: Diskusi sehat dengan keluarga atau teman bisa mengurangi rasa cemas.Cari bantuan profesional: Jika stres semakin berat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.