Benarkah Habis Makan Langsung Rebahan Bisa Bikin Gemuk? Ini Penjelasan Ahli

Ilustrasi emosi bangun tidur
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Siapa yang tidak pernah merasa ngantuk atau ingin rebahan setelah makan besar? Rasa kantuk yang muncul ini sering membuat banyak orang tergoda untuk berbaring sesaat.

Bukan karena Belum Sikat Gigi, Bau Napas Bisa Jadi Tanda Diabetes, hingga Masalah Ginjal dan Hati!

Namun, ada mitos yang berkembang bahwa tiduran setelah makan bisa bikin gemuk. Apakah hal ini benar adanya atau hanya sekadar mitos yang diturunkan dari generasi ke generasi?

 

10 Kegiatan Menarik Agar Anak Tak Bosan Liburan di Rumah Saja

Untuk mengetahui jawabannya, kita perlu memahami proses metabolisme tubuh setelah makan serta bagaimana posisi tubuh bisa memengaruhi penyerapan nutrisi dan pembakaran kalori.

 

Aktivitas Islami Ringan untuk Anak Selama Liburan

 

Mengapa Kita Sering Ngantuk Setelah Makan?

Sebelum membahas soal berat badan, mari pahami dulu mengapa rasa kantuk sering datang setelah makan. Ketika kita makan, tubuh akan mengarahkan sebagian besar energinya untuk mencerna makanan di lambung dan usus.

Proses ini membutuhkan banyak darah yang kaya oksigen, sehingga aliran darah ke otak sedikit berkurang. Akibatnya, kita merasa lebih rileks dan mengantuk.

 

Selain itu, makanan yang tinggi karbohidrat dan gula sederhana dapat memicu lonjakan insulin, yang kemudian diikuti dengan penurunan kadar gula darah. Penurunan ini bisa membuat kita merasa lemas atau ingin segera beristirahat.

 

 

Apa yang Terjadi Jika Kita Langsung Rebahan Setelah Makan?

 

Tiduran setelah makan sebenarnya tidak serta-merta membuat tubuh menyimpan lemak lebih banyak. Namun, posisi berbaring dapat memperlambat proses pencernaan karena gravitasi tidak membantu makanan bergerak turun dari lambung ke usus. Akibatnya, makanan bertahan lebih lama di lambung dan kita bisa mengalami:

 

  1. Gangguan pencernaan seperti perut kembung atau begah.

  2. Refluks asam lambung (GERD) karena asam dari lambung lebih mudah naik ke kerongkongan saat berbaring.

  3. Penurunan kenyamanan tubuh yang bisa memengaruhi metabolisme secara keseluruhan jika dilakukan berulang-ulang.

 

Lalu, bagaimana kaitannya dengan kenaikan berat badan?

 

 

Apakah Tiduran Setelah Makan Bisa Membuat Gemuk?

 

Untuk menjawab ini, kita perlu memahami konsep dasar metabolisme dan pembakaran kalori.

 

1. Kalori Masuk vs Kalori Keluar

Kenaikan berat badan pada dasarnya terjadi jika kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak daripada kalori yang dibakar. Saat kita berbaring setelah makan, tubuh memang tidak membakar kalori sebanyak ketika kita bergerak. Namun, efeknya tidak langsung membuat gemuk dalam sekali kejadian.

 

Masalah muncul jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, apalagi jika diiringi pola makan berlebihan. Tubuh akan semakin jarang bergerak, sehingga kalori berlebih yang tidak digunakan akan disimpan sebagai lemak.

 

2. Metabolisme Melambat

 

Aktivitas ringan setelah makan, seperti berjalan kaki atau duduk tegak, membantu memperlancar pencernaan dan sedikit meningkatkan pembakaran kalori. Sebaliknya, langsung berbaring membuat tubuh berada dalam kondisi istirahat penuh, sehingga laju metabolisme lebih rendah.

 

3. Dampak Tidak Langsung

 

Menurut ahli gizi dan penulis buku Finally Full, Finally Slim, Dr. Lisa Young, RD, PhD, mengungkap bahwa berbaring segera setelah makan dapat menyebabkan pencernaan lebih lambat dan rasa tidak nyaman, yang pada akhirnya bisa membuat kita makan lebih banyak di waktu berikutnya. Jika ini menjadi kebiasaan, berat badan bisa naik secara bertahap.

 

Jadi, rebahan setelah makan tidak secara langsung membuat gemuk, tetapi bisa memperburuk pola makan dan kebiasaan sehari-hari yang mendukung kenaikan berat badan.

 

Faktor Lain yang Memengaruhi Berat Badan

Kenaikan berat badan bukan hanya dipengaruhi oleh kebiasaan rebahan setelah makan, tetapi juga oleh:

 

  1. Porsi makan berlebihan. Jika makan dalam jumlah besar, kalori yang masuk lebih banyak dari kebutuhan harian.

  2. Jenis makanan. Karbohidrat sederhana, makanan tinggi gula, dan lemak jenuh lebih mudah disimpan sebagai lemak tubuh.

  3. Kurang aktivitas fisik. Tidak hanya setelah makan, gaya hidup yang minim gerak akan memperlambat metabolisme.

  4. Jam makan malam yang terlalu dekat dengan waktu tidur. Jika kamu terbiasa makan berat sebelum tidur, kalori yang dibakar semakin sedikit.

 

 

Berapa Lama Sebaiknya Menunggu Sebelum Rebahan?

Agar pencernaan berjalan optimal, para ahli gizi menyarankan untuk menunggu 2–3 jam setelah makan besar sebelum berbaring atau tidur. Waktu ini cukup bagi lambung untuk memproses sebagian besar makanan yang masuk.

 

Jika terpaksa harus berbaring lebih cepat (misalnya karena sakit atau lelah), cobalah untuk:

 

  • Berbaring miring ke kiri. Posisi ini membantu lambung tetap lebih rendah dari kerongkongan, sehingga risiko asam lambung naik berkurang.

  • Gunakan bantal tambahan. Membuat posisi kepala lebih tinggi bisa membantu pencernaan tetap bekerja dengan baik.

 

 

Tips Sehat Setelah Makan Agar Tidak Gemuk

 

  1. Jalan kaki ringan.
    Aktivitas ringan selama 10–15 menit setelah makan dapat membantu memperlancar pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  2. Duduk tegak.
    Jika tidak bisa berjalan, duduk dengan posisi tegak minimal 30 menit setelah makan bisa mengurangi risiko asam lambung naik.

  3. Hindari makanan berlebihan.
    Makan dengan porsi secukupnya akan mengurangi rasa begah dan dorongan untuk langsung rebahan.

  4. Atur jam makan malam.
    Usahakan makan malam 2–3 jam sebelum tidur, agar tubuh punya waktu cukup untuk mencerna makanan.

  5. Pilih menu seimbang.
    Perbanyak sayur, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks yang membuat kenyang lebih lama tanpa lonjakan gula darah.

 

 

Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Jadi Kebiasaan?

Jika rebahan setelah makan sudah menjadi kebiasaan, jangan khawatir. Mulailah dengan langkah kecil seperti duduk tegak setelah makan malam, atau jalan santai di sekitar rumah. Perubahan sederhana ini bisa membantu meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko kenaikan berat badan.

 

Selain itu, perhatikan pola makan harian secara keseluruhan. Jangan hanya fokus pada satu kebiasaan, tetapi pastikan total kalori harian sesuai dengan kebutuhan tubuh.

 

Tiduran setelah makan tidak otomatis membuat gemuk, tetapi jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini bisa memperlambat pencernaan, meningkatkan risiko gangguan lambung, dan membuat kita lebih cenderung makan berlebihan.

 

“Rebahan setelah makan memang tidak serta-merta menyebabkan lemak menumpuk. Namun, jika kebiasaan ini diiringi pola makan berlebih dan kurang aktivitas fisik, berat badan akan naik secara perlahan," kata dijelaskan Dr. Lisa Young, RD, PhD, ahli gizi dari New York University.

 

Jadi, sebaiknya beri jeda 2–3 jam sebelum berbaring setelah makan, terutama makan malam. Gunakan waktu tersebut untuk aktivitas ringan yang membantu metabolisme tetap aktif. Dengan begitu, kamu bisa menjaga pencernaan tetap sehat dan berat badan lebih stabil.