Kenapa Jumat Malam Bikin Kta Pengen Nongkrong dibanding Langsung Pulang? Ini Penjelasan Psikologisnya!
- Freepik
Budaya TGIF yang Tertanam Sejak Lama
Coba ingat lagi, sejak kita sekolah atau kuliah pun, Jumat sore sudah diasosiasikan dengan waktu bebas. Bahkan ada istilah populer yakni TGIF alias Thank God It’s Friday!. Di banyak budaya, Jumat malam identik dengan pesta kecil, acara keluarga, atau kumpul komunitas. Hal ini membentuk ekspektasi sosial kolektif: “kalau Jumat malam kamu nggak ke mana-mana, kayaknya ada yang kurang.”
Dr. Whitbourne menyebut ini sebagai bagian dari social synchronization, yaitu ketika kita menyelaraskan perilaku dengan ritme sosial orang-orang di sekitar. Kalau semua orang mulai bahas rencana nongkrong sejak Jumat pagi, otak kita secara otomatis ikut mengarah ke sana tanpa perlu dipaksa.
Makanya, meski kamu termasuk orang yang jarang keluar, Jumat malam bisa terasa menggoda karena terasa wajar secara sosial. Bahkan bagi introvert, nongkrong kecil-kecilan pun bisa terasa menyenangkan saat suasananya mendukung.
Jumat Malam = Pintu Masuk ke Zona Nyaman Akhir Pekan
Secara emosional, Jumat malam menandai pergeseran besar dalam pola pikir dan suasana hati. Jika Senin sampai Jumat pagi kita berada dalam mode produktivitas, maka Jumat malam adalah awal dari fase relaksasi.
Whitbourne menyebut ini sebagai emotional shift. Begitu otak sadar bahwa esok tidak perlu bangun pagi untuk kerja, tidak ada deadline mendesak, dan tidak harus membuka laptop, maka muncul rasa aman dan kebebasan. Jumat malam bukan hanya tentang malam itu sendiri—tapi tentang simbol bahwa kita bebas sementara dari beban hidup. Dan inilah yang bikin semangat sosial meningkat.